Kamis 09 Jul 2015 05:00 WIB

WHO Galang Dana Bantu Negara Terkena Wabah Ebola

Rep: c26/ Red: Taufik Rachman
Seorang relawan mempersiapkan suplai medis untuk dikirimkan ke daerah yang terserang virus Ebola.
Foto: AP Photo/Brennan Linsley/ca
Seorang relawan mempersiapkan suplai medis untuk dikirimkan ke daerah yang terserang virus Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) akan menggalang dana bantuan pada konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan diadakan pada akhir pekan ini.

Bantuan ini akan digunakan untuk membangun sistem perawatan kesehatan di tiga negara yang dilanda wabah virus ebolatersebut yakni Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.

Tiga negara tersebut mengalami wabah mematikan virus ebola dalam beberapa waktu belakangan. Lebih dari dua miliar dolar yang dibutuhkan untuk memulihkan sistem kesehatan mereka. Seperti dilansir dari Reuters, Kamis (9/7) menurut WHO, untuk mencapai tujuan mereka masih memerlukan sekitar 696 juta dolar Amerika yang akan dikumpulkan pada konferensi tersebut.

Diketahui virus mematikan ini telah menewaskan lebih dari 11.200 jiwa hingga saat ini.  Kasus ini sangat luar biasa di mana juga mengancam pekerja kesehatan yang 30 kali lebih mungkin untuk terjangkit penyakit dari masyarakat umum karena jumlah pasien yang terus bertambah.

Selama 15 bulan sekitar 800 petugas kesehatan harus melayani pasien ebola di tiga negara dengan jumlah kasus yang semakin meningkat. Bahkan di klinik pedesaan, ada satu perawat yang harus merawat ratusan pasien, kata Yolanda Ogbolu, .

"Kehilangan seorang perawat di tempat seperti Liberia sangat signifikan," kata Wakil Direktur Kesehatan Global di University of Maryland School of Nursing, Yolanda Ogbolu.

Oleh karena itu butuh peningkatan sistem kesehatan serta tenaga medis untuk menekan penyebaran virus ini. Kelompok Bank Dunia mengatakan telah memobilisasi 1,62 miliar dolar untuk pembiayaan perawatan dan pemulihan pasien ebola. Amerika Serikat, pada pekan lalu, telah berjanji menyumbang 1,2 miliar dolar untuk tiga negara Afrika Barat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement