Ahad 26 Jul 2015 16:42 WIB

Turki Masih Terus Bombardir ISIS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
Warga menolong korban yang terluka setelah ledakan di Suruc, Turki, dekat perbatasan dengan Suriah (20/7).
Foto: AP
Warga menolong korban yang terluka setelah ledakan di Suruc, Turki, dekat perbatasan dengan Suriah (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki terus melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah. Menyusul pemboman di dekat perbatasan Turki-Suriah yang menewaskan banyak mahasiswa beberapa waktu lalu.

Selain menargetkan ISIS, Turki juga menargetkan pemberontak Kurdi atau Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Turki secara bersamaan telah bertindak keras kepada dua kelompok tersebut.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan, hampir 600 tersangka telah ditahan dalam dua hari penggerebekan di 22 provinsi negara itu. "Operasi Turki akan terus dilakukan, jika diperlukan terus sampai pusat komando organisasi teror," katanya.

Ia menambahkan, operasi termasuk menghancurkan semua lokasi di mana mereka merencanakan serangan terhadapa Turki. Juga semua depot yang digunakan untuk menyimpan senjata dalam melawan Turki.

Dalam serangan lainnya, tujuh polisi terluka setelah tersangka militan PKK melemparkan sebuah bom kecil di sebuah kantor polisi di Bismil, dekat kota utama Kurdi, Diyarbakir.

Pada Jumat (24/7), tiga jet F-16 menyerang ISIS. Serangan termasuk di dua pusat komando dan titik pertemuan dekat perbatasan Turki di Suriah. Observatorium HAM Suriah mengatakan, sembilan militan ISIS tewas.

Pemerintah Suriah sejauh ini telah menahan diri untuk mengomentari serangan Turki di dalam wilayah negaranya. Tetapi kelompok Suriah terutama oposisi politik yang didukung Ankara menyambut baik langkah Turki.

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement