Jumat 31 Jul 2015 17:16 WIB

Imam Shamsi Ali Klarifikasi Broadcast Tentang Ahok

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
ustaz syamsi ali, imam di islamic center of new york (kanan) tengah berbincang dengan afrizal sinaro, ketua ikapi dki jakarta
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
ustaz syamsi ali, imam di islamic center of new york (kanan) tengah berbincang dengan afrizal sinaro, ketua ikapi dki jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pesan singkat yang dikirimkan Imam Shamsi Ali tentang pidato Ketua Dewan Gereja New York langsung tersebar luas. Menanggapi penyebaran berita itu, Imam Shamsi Ali menegaskan, itu bukan kebijakan gereja.

“Ini adalah ucapan seorang pemimpin gereja secara pribadi (personal), saya harus menggarisbawahi jika pernyataan itu bukanlah kebijakan Dewan Gereja Dunia,” kata Imam Shamsi Ali kepada Republika, Jumat (31/7).

Ia melanjutkan, apa yang disampaikan Kepala Dewan Gereja New York itu merupakan ekspresi atau impian pribadi seorang pemimpin Kristen yang ingin melihat umatnya berhasil,  termasuk menjadi pembesar di sebuah negara yang berpenduduk mayoritas non-Kristen.

Sebelumnya, Imam Shamsi mengirimkan pesan singkat ke sebuah grup WhatsApp. Ia menceritakan pengalamannya hadir dalam sebuah acara yang digelar New York Council of Churches (Dewan Gereja New York).

Kebetulan salah seorang penerima penghargaan malam itu adalah seorang pendeta Indonesia di New York, teman Imam Shamsi.

Pada saat memberikan sambutan pembukaan, Ketua Dewan Gereja New York, Rev Dr Bernard, menyampaikan kata-kata, "Puji syukur kepada Tuhan kita sampaikan malam ini. Untuk pertama kali dalam sejarah gereja, sebuah negara Muslim besar, Indonesia, dipimpin oleh hamba Tuhan".

Pendeta itu menceritakan ada seorang Kristen di Indonesia yang berhasil mengambil alih kepemimpinan negara Muslim terbesar itu.

Sebagian hadirin mengetahui orang yang dimaksud tidak terpilih menjadi presiden, tapi gubernur di ibu kota negara itu (Ahok). Dr Bernard kemudian menyambung, So we must work harder.

“Rupanya pesan singkat saya itu menjadi salah satu pesan dengan penyebaran terluas dan tercepat. Sehingga banyak di antara teman yang ingin mengklarifikasi apakah pesan itu memang datangnya dari saya," kata Imam Shamsi. Ia meminta pesan tersebut tidak disalahpahami atau merusak toleransi antarumat beragama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement