Jumat 11 Sep 2015 15:38 WIB

Kontak Senjata Tewaskan Empat Orang di Kashmir

Demo warga Kashmir menentang India
Foto: AP
Demo warga Kashmir menentang India

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pertempuran di Kashmir India menewaskan dua tentara dan dua terduga pemberontak pada Jumat (11/9). Insiden itu terjadi saat wakil dari India dan Pakistan sedang bertemu untuk membahas keamanan di perbatasan yang disengketakan.

Kematian terbaru itu terjadi dalam beberapa pekan terakhir, di mana telah terlihat meningkatnya kontak senjata oleh kedua belah pihak di perbatasan yang dijaga militer. Polisi mengatakan pertempuran pecah pada Kamis (10/9) malam setelah militer menerima petunjuk milisi berada di Desa Laribal, sekitar 70 kilometer barat laut dari kota utama Srinagar.

"Dua teroris tewas dan kami kehilangan dua tentara dalam baku tembak dengan mereka," kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi setempat Gharib Das.

India secara teratur menuduh Pakistan mempersenjatai dan memberikan pelatihan kepada pemberontak untuk melakukan penyusupan yang dilihat sebagai wilayahnya. Islamabad membantah tuduhan tersebut dan mengatakan hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral untuk perjuangan Kashmir untuk menentukan nasibnya sendiri.

Berita tentang kematian terbaru itu muncul saat pejabat paramiliter Pakistan bertemu Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh di New Delhi untuk membahas keamanan di perbatasan.

Kashmir telah terbagi antara dua tetangga bersenjata nuklir itu sejak akhir pemerintahan kolonial Inggris pada 1947. Keduanya mengklaim wilayah Himalaya itu secara keseluruhan.

Wilayah yang disengketakan tersebut telah menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara dua negara tetangga di Asia Selatan yang telah berjuang dalam dua perang untuk mengontrol Kashmir. Beberapa kelompok pemberontak juga telah berjuang melawan ratusan ribu pasukan India yang dikerahkan di wilayah tersebut untuk memperoleh kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan dalam konflik yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa tersebut, sebagian besar warga sipil.

Kekerasan telah menurun di wilayah tersebut sejak 10 tahun terakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement