Selasa 29 Sep 2015 08:11 WIB

Tim Ahli Polandia Buru Kereta Emas Nazi

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja membersihkan lokasi yang diduga menjadi tempat terowongan dimana nazi menyembunyikan kereta yang berisi mineral berharga dan senjata di Walbrzych, Polandia, 15 September 2015.
Foto: AP
Pekerja membersihkan lokasi yang diduga menjadi tempat terowongan dimana nazi menyembunyikan kereta yang berisi mineral berharga dan senjata di Walbrzych, Polandia, 15 September 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, WALBRZYCH -- Militer Polandia mengerahkan tim ahli kimia, radiasi dan bahan peledak ke sebuah situs di Walbrzych. Mereka berupaya menemukan kereta emas nazi legendaris yang kemungkinan berada di sana setelah hilang sejak Perang Dunia II.

Dilansir laman The Guardian, Senin (28/9), Gubernur Lower Silesia Tomasz Smolarz mengatakan tujuan pekerjaan ini adalah untuk menyingkirkan bahaya bagi warga.

Upaya militer pada Senin datang setelah dua penjelajah, yakni Andreas Richter dan Piotr Koper mengklaim telah menemukan kereta emas nazi. Kereta yang berisi persenjataan dan mineral berharga itu diduga terjebak di dalam terowongan.

Klaim tersebut masih menunggu konfirmasi. Tapi penemuan mereka memicu harapan bisa jadi itu merupakan kereta nazi yang sarat akan harta legendaris yang sempat hilang pada akhir perang. Namun, kereta dilaporkan tertanam dengan senjata.

Walbrzych merupakan bagian dari Jerman selama perang dan disebut Waldenburg. Di daerah tersebut dilaporkan Adolf Hitler membangun sistem terowongan bawah tanah rahasia. Legenda mengatakan, kereta emas memasuki salah satu terowongan saat melarikan diri dari serangan tentara Soviet dan tak pernah terlihat lagi.

Meskipun tak ada bukti kereta emas tersebut benar-benar ada, namun berita penemuan ini memicu daya tarik global.

Richter yang merupakan warga Jerman dan Koper warga Polandia mengatakan, mereka menggunakan radar penembus tanah. Radar tersebut untuk menemukan kereta dan berharap mendapat hadiah 10 persen dari nilai isinya.

Namun jaksa mengatakan, kedua orang tersebut sedang diselidiki. Keduanya diduga melakukan pencarian dengan peralatan radar tanpa izin resmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement