Senin 12 Oct 2015 08:16 WIB

Rangkuman Tiga Langkah NASA dalam Misi Menuju Mars

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Saat ini, kisah keberhasilan manusia sampai ke Mars hanya ada dalam film fiksi ilmiah. Namun, Badan Antariksa AS (NASA) menargetkan akan menempatkan manusia di planet merah itu pada tahun 2030 mendatang. NASA telah meringkas rencana ambisius itu dalam tiga tahap perencanaan bernama 'Perjalanan ke Mars: Perintis Eksplorasi Ruang Angkasa".

Dilansir dari laman Daily Mail, William Gerstenmaier, administrator asosiasi untuk Eksplorasi Manusia dan Operasi di kantor pusat NASA optimistis, strategi NASA memungkinkan perjalanan manusia ke Mars dan eksplorasi ruang angkasa yang lebih jauh.

Langkah pertama mengirim astronot ke Mars, dengan jarak sejauh 54.600.000 km dari Bumi disebutkan sudah berlangsung. Langkah tersebut ialah dengan menempatkan astronot dan kosmonot Rusia menghuni kapal Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama satu tahun.

Fase yang disebut Earth Reliant itu bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kondisi tubuh dan pikiran mereka selama berada di ruang angkasa dalam jangka waktu lama. Diharapkan, informasi itu akan membantu para ilmuwan merencanakan misi mengirimkan kapal berawak ke Mars, yang perjalanannya akan memerlukan waktu minimal selama 245 hari.

Tahap kedua misi disebut Proving Ground, di mana NASA akan memvalidasi kemampuan yang diperlukan bagi manusia untuk hidup dan bekerja pada jarak lebih jauh jauh dari Bumi. Laporan yang telah dihimpun menghasilkan hipotesis bahwa misi berawak itu nantinya akan bertahan dalam rentang dekade 1.100 hari.

Serangkaian misi luar angkasa akan dikirimkan NASA selama persiapan tersebut. Salah satunya, guna mencari tanda-tanda kehidupan, mengetahui kondisi tanah, menguji sistem huni, dan menguji teknologi yang bisa menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars.

Setelah siap, tahap ketiga misi ialah Earth Independent, saat NASA menempatkan astronot di Mars. "Banyak yang harus diteliti dan disiapkan. Hidup dan bekerja di ruang angkasa mengandung risiko tinggi, termasuk perjalanan ke Mars," ungkap NASA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement