Jumat 16 Oct 2015 00:38 WIB

Barack Obama Tunda Penarikan Pasukan AS dari Afganistan

Red: Nur Aini
Presiden Barack Obama
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS, Barack Obama berencana untuk tetap mempertahankan 5.500 anggota pasukan keamanan di Afganistan hingga 2017. Sebelumnya, ia berencana untuk menarik semua pasukan dan hanya menempatkan sedikit orang di Afganistan di akhir tahun depan.

Obama mengatakan 5.500 tentara akan tetap bertahan di Afganistan untuk tujuan penting perpanjangan misi AS pada Kamis (15/10). Kebijakan itu diambil setelah ada perkembangan gerakan Taliban, termasuk pengambilalihan sementara wilayah Kunduz akhir bulan lalu.  Keputusan ini merupakan kedua kalinya AS merevisi stateginya untuk menghadapi Taliban yang menguasai Kunduz secara temporer.

Obama mengakui adanya kekhawatiran terkait lamanya konflik. Namun, ia mengatakan pihaknya harus membuat upaya ekstra di Afganistan.

Jatuhnya Kunduz merupakan pukulan penting bagi pemerintah Afganistan dan militer AS. Militer Afganistan yang dilatih AS dan mendukung pasukan AS, tak dapat mencegah pendudukan tersebut. Taliban mampu menduduki kota itu lebih dari dua pekan, dan baru bisa direbut kembali pada Selasa lalu.

Selama pertempuran, AS membom sebuah rumah sakit Medecins sans Frontieres dan menewaskan 22 orang termasuk 12 staf MSF dan 10 pasien.

Dalam laporan yang dilansir the Guardian, anggota pasukan militer AS yang mencapai 9.800 orang akan tetap berada di Afganistan untuk keseluruhan tahun depan. Jumlah itu baru akan dikurangi menjadi 5.500 pada 2017. Sebagian besar pasukan AS ditempatkan di bidang pelatihan serta mengoperasikan basis militer di Kabul dan Kandahar di selatan.

Selain Taliban, pemerintah AS juga mengkhawatirkan pasukan ISIS masuk ke Afganistan dan mencoba merekrut orang dari Taliban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement