Rabu 21 Oct 2015 12:57 WIB

Menunggu Hujan Meteor Orionids, Ini Fakta Uniknya

Salah satu meteorit tertangkap kamera dalam hujan meteor Perseids
Foto: WIKI/WIRED
Salah satu meteorit tertangkap kamera dalam hujan meteor Perseids

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2015 sepertinya menjadi tahun yang baik untuk melihat hujan meteor. Setelah puncak hujan meteor Perseid Agustus lalu bertepatan dengan bulan baru, hujan meteor Geminids pada Desember mendatang mencapai puncaknya pada bulan sabit di langit yang sore. (baca juga: Besok Malam, 100 Meteor Bisa Terlihat Tiap Jam )

Sebelum menyaksikan huan meteor Geminids, malam ini atau besok diprediksi akan berlangsung hujan meteor Orionids. Orionids merupakan semacam versi kecil dari hujan meteor Perseid. Jika pada hujan meteor Perseid, dalam puncaknya diperkirakan ada 100 'bintang jatuh', di puncak hujan meteor Orionids sekitar 20 bintang akan jatuh pada Kamis pagi (22/10).

Dilansir dari Space.com hujan meteor Orionids biasanya redup. Tidak selalu bisa dilihat di lokasi perkotaan. Untuk bisa melihat meteor ini, Anda perlu menemukan lokasi di pedesaan. Berbaring di kursi taman yang panjang, sambil memandang ke arah langit. Namun, rupanya aktivitas hujan meteor Orionids sudah dimulai. Paul Jones dari St Ausgutine, Florida menyaksikanhujan meteor pada Sabtu lalu (17/10). Dia menyaksikan hujan metor saat langit benar-benar terlihat sangat bersih.

"Saya melihat 22 metorid di sekitar jam 4.30-5.30 EDT," ujar dia.

Astronom mengatakan hujan meteor berhubungan erat dengan orbit komet. Hujan meteor disebabkan oleh material baik debu atau batuan pada komet yang menubruk atmosfer bumi. Orionids merupakan 'sisa-sisa' dari komet Halley yang mengitari matahari selama ratusan tahun. Komet ini melintasi bumi setiap 76 tahun. Setiap tahun, terjadi dua kali hujan meteor sebagai dampak dari melintasnya komet Halley ini. Pada bulan Mei yang dikenal sebagai hujan meteor Eta Aquarids dan bulan Oktober yang dikenal sebagai Orionids.

Baik Orionids dan Eta Aquarids merupakan puing-puing komet yang terbakar di atas amosfer bumi. Astronom memperkirakan hal ini mungkin disebabkan karena bahan-bahan yang sangat ringan. Material ini kemungkinan berasal dari permukaan difus komet, bukan dari inti komet Halley.

Laman Science Alert menyebutkan waktu terbaik untuk melihat Orionids tahun ini adalah pagi hari. Tepatnya sebelum fajar pada Rabu dan Kamis. Hujan meteor tahun ini diperkirakan akan terjadi dengan insentitas 10-20 per jam pada puncaknya. Untuk melihat hujan meteor, Anda harus pergi ke tempat yang gelap, jauh dari lampu-lampu kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement