Selasa 01 Dec 2015 16:41 WIB

AS Sebut akan Ada Serangan di Kabul

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan NATO berjalan di depan kendaraan militer NATO yang hancur akibat bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Ahad (11/10).
Foto: Reuters/Ahmad Masood
Pasukan NATO berjalan di depan kendaraan militer NATO yang hancur akibat bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Ahad (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul pada Senin (30/11) memperingatkan adanya serangan di ibu kota Afghanistan itu dalam waktu dekat. Kedutaan AS mengaku menerima laporan tersebut dari sumber kredibel, namun tak membeberkan rincian lainnya.

Kedutaan menyatakan telah menerima laporan yang dapat dipercaya terkait ancaman yang akan terjadi dalam dua hari ke depan di Kabul. Kedutaan meminta warga AS berhati-hati dalam 48 jam ke depan saat beraktivitas di Kabul.

"Selama periode meningkatnya ancaman ini, Kedutaan Besar AS sangat mendesak warga AS untuk ekstra hati-hati jika melakukan kegiatan di sekitar kota. Tak ada rincian lebih lanjut mengenai target, waktu, atau metode serangan yang direncanakan," ungkap pernyataan Kedutaan AS.

Taliban sering melakukan serangan di Kabul dan tempat lainnya di Afghanistan. Kelompok militan tersebut terutama menargetkan pasukan keamanan Afghanistan dan asing. Pendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) juga memulai berkembang di Afghanistan.

Departemen Luar Negeri AS telah lama memberi peringatan perjalanan bagi warganya ke Afghanistan. Negara tersebut terperosok dalam perang selama beberapa dekade.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Elizabeth Trudeau mengatakan kepada wartawan ancaman tersebut tak ditujukan khusus menyerang Kedutaan AS, warga atau kepentingan AS lainnya di Kabul. Namun menurutnya laporan tersebut kredibel dan pesan ini harus disampaikan ke warga AS di Kabul.

Baca juga:

24 Jam Lagi Militer Irak Serbu Ramadi

Rusia Siapkan Pengacak Sinyal di Suriah

Hindari Inflasi, Rusia Tunda Larang Produk Turki

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement