Rabu 02 Dec 2015 17:31 WIB

Media Australia Tuduh Cina Dalang Serangan Siber

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Keamanan Siber. Ilustrasi
Foto: Reuters
Keamanan Siber. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Media Australia, Australian Broadcasting Corporation (ABC), pada Rabu (2/12) melaporkan Cina diduga merupakan dalang dibalik serangan siber massal terhadap Badan Meteorologi Australia.

Biro tersebut menyediakan informasi penting untuk sejumlah lembaga pemerintah, termasuk Departemen Pertahanan.

(Baca: Diretas, Biro Cuaca Australia Rugi Jutaan Dolar)

Badan Meteorologi Australia yang memiliki salah satu superkomputer terbesar di Australia, terkena serangan siber. Dalam beberapa hari terakhir, serangan mungkin telah memberikan akses ke jaringan Departemen Pertahanan.

ABC mengutip beberapa sumber anonim yang dekat dengan serangan menyatakan, Cina diduga berada dibalik serangan ini. Tuduhan ini menilik pada insiden di masa lalu, di mana Cina juga diduga meretas sistem komputer pemerintah Australia.

"Ini Cina," kata ABC mengutip sumber.

Kedutaan Cina di Canberra tak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Serangan siber kerap terjadi di lembaga pemerintahan. Pelakunya berkisar antara peretas yang mencari sensasi, penjahat siber hingga negara-negara asing.

Maret lalu, Kepala Eksekutif Badan Meteorologi Robert Vertessy mengatakan kepada radio nasional pihaknya telah berevolusi dari layanan cuaca menjadi badan intelijen lingkungan dengan lingkup lebih luas. Mereka memberikan informasi cuaca, ramalan iklim, peringatan tsunami, prediksi pasang surut, sumber daya air dan bahkan cuaca ruang angkasa.

"Pemerintah menanggapi serius setiap serangan siber dan saat ini sedang meninjau kebijakan keamanan siber," ujar  juru bicara Perdana Menteri Malcolm Turnbull.

Baca juga:

Pilot Jet Tempur Rusia Kini Dibekali Pistol dan Kalashnikov

6 Bukti Perubahan Iklim Benar-Benar Terjadi

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement