Jumat 04 Dec 2015 15:52 WIB

Masjid di AS Dapat Ancaman Usai Serangan di California

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Mobil SUV hitam yang disewa pelaku penembakan San Bernardino rusak parah dan penuh lubang berondongan peluru.
Foto: San Bernardino County Sheriff's Department via AP
Mobil SUV hitam yang disewa pelaku penembakan San Bernardino rusak parah dan penuh lubang berondongan peluru.

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Sebuah Masjid Manassas di Virginia mendapat pesan ancaman menyusul insiden penembakan di San Bernardino, California. Seorang penelepon laki-laki anonim mengancam akan melakukan hal yang sama kepada masjid tersebut seperti di Bernardino.

Imam masjid Abu Nahedian mengatakan kepada Aljazirah, ia menerima pesan berdurasi sekitar setengah menit, kemarin. Pesan tersebut diteruskan ke telepon pribadinya pada pukul 11.00 waktu setempat.

Nahedian kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Kini polisi bersama Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki pesan tersebut.

Insiden penembakan di pusat disabilitas di San Bernardino terjadi pada Rabu lalu.  Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas.  Polisi menduga serangan dilakukan oleh Syed Farook (28 tahun) dan istrinya Tashfeen Malik (27 tahun) yang berkebangsaan Pakisan. Laporan mengatakan, mereka memiliki senjata berat seperti bom dan amunisi. Sejauh ini pemerintah AS mengatakan mereka masih menyelidiki motif di balik penembakan

Nahedian yang telah berdakwah selama lebih dari 20 tahun di masjid itu mengatakan, pada 2014 Masjid Manassas juga sempat dirusak. Ia menyalahkan kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang Islam hingga timbul ancaman.

"Orang-orang terdidik tahu, kami (Muslim) juga merupakan korban kekerasan," katanya.

Nahedian mengatakan, jamaah di masjid telah mengalami pelecehan verbal dan ancaman lainnya bahkan sebelum serangan di San Bernardino terjadi. Hal seperti ini menurutnya telah menjadi bagian dari kehidupan yang dijalani Muslim. "Tapi kami selalu mengajarkan jamaah untuk bersikap baik kepada orang-orang dan membiarkan tindakan kami menjadi pembela agama kami," ujar Nahedian.

Baca juga, Muslim Amerika Takut Islamofobia Meluas Pascapenembakan San Bernardino.

 

 

 

sumber : Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement