Ahad 13 Dec 2015 19:59 WIB

Jepang Siap Ekspor Teknologi Nuklir ke India

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Didi Purwadi
Perdana Menteri India, Narendra Modi (kanan), bersama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, bercengkerama usai menandatangani kesepakatan di Gedung Hyderabad, New Delhi, India, Sabtu (12/12).
Foto: EPA/Harish Tyagi
Perdana Menteri India, Narendra Modi (kanan), bersama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, bercengkerama usai menandatangani kesepakatan di Gedung Hyderabad, New Delhi, India, Sabtu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Jepang dan India mencapai kesepakatan setelah pembicaraan antara kedua belah pihak di Delhi. Selain kesepakatan kereta cepat, kedua belah pihak juga mengumumkan kerja sama di bidang lain.

Cakupan kerja sama termasuk teknologi pertahanan dan menyetujui nota kesepahaman tentang penggunaan energi nuklir secara damai. Perjanjian terakhir ini diharapkan memungkinkan Jepang mengekspor teknologi pembangkit nuklir ke India.

India juga telah setuju untuk membeli kereta peluru (bullet train) berkecepatan tinggi dari Jepang. Pembelian kereta tersebut sebagai upaya untuk mengubah sistem transportasi keretanya.

Dikutip dari laman BBC pada Ahad (13/12), Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, kereta akan menghubungkan Mumbai dan Ahmedabad. Adanya kereta ini nantinya akan memangkas waktu perjalanan rute dari delapan jam menjadi dua jam.

Pekan lalu Kabinet Modi menyatakan biaya sebanyak 14,7 miliar dolar AS digelontorkan untuk membangun sistem kereta peluru. Perjanjian dengan Jepang disepakati selama kunjungan tiga hari ke India oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Kunjungan dimulai pada Jumat (11/12) kemarin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement