Rabu 16 Dec 2015 15:19 WIB

Temperatur Hangat di Kutub Utara Ancam Singa Laut

Singa Laut, AP Photo
Foto: AP Photo
Singa Laut, AP Photo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Temperatur udara yang sangat tinggi di daerah daratan dan berkurangnya laut es dan lapisan es Greenland mengancam kelangsungan hidup singa laut dan memaksa sebagian spesies ikan pindah ke arah utara di daerah Kutub Utara.

Rata-rata temperatur udara permukaan darat di Kutub Utara selama satu tahun belakangan, antara Oktober 2014 dan September 2015, rata-rata 1,3 derajat Celsius atau yang paling hangat dalam catatan pengamatan yang dimulai pada 1900.

Menurut laporan laporan kajian tahunan yang disiarkan oleh US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), es laut Kutub Utara mencapai luas maksimal tahunannya pada 25 Februari, 15 hari lebih awal daripada biasanya dan luas paling rendah yang tercatat sejak pencatatan dimulai pada 1979.

Luas minimal es laut, yang terjadi pada September 2015, ialah 29 persen lebih sedikit daripada rata-rata pada 1981-2000 dan nilai paling rendah keempat dalam catatan satelit.

Es tahun pertama, katanya, kini mendominasi lapisan es musim dingin, yang terdiri atas sebanyak 70 persen lempengan es Maret 2015, dibandingkan dengan separuh yang terjadi pada 1980-an, ketika es yang lebih tebal dan lebih lama lebih tersedia.

"Es yang lebih muda dan lebih tipis lebih rentan terhadap pencairan pada musim panas," kata laporan itu.

Meskipun lapisan salju wilayah Kutub Utara pada April berada di atas rata-rata, lapisan salju pada Juni di beberapa bagian Amerika Utara dan Eropa-Asia di Kutub Utara adalah yang paling rendah kedua dalam catatan satelit yang dimulai pada 1967.

Tahun ini, lebih separuh permukaan lapisan es Greenland mencair, pencairan besar pertamanya sejak 2012. Pencairan dan berkurangnya es laut selama musim panas telah mengakibatkan bertambahnya sinar matahari yang mencapai lapisan atas samudra sehingga memicu terjadinya fotosintesis dan pertumbuhan ganggang, tanaman kecil laut yang membentuk dasar rangkaian makanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement