Kamis 31 Dec 2015 19:52 WIB

Tak Ada Pesta Kembang Api di Paris dan Brussels

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: achmad syalaby
Perayaan tradisional malam tahun baru di Champs-Elysées, Paris, Prancis akan menjadi acara besar pertama yang disetujui pemerintah sejak adanya pemberlakukan status darurat pada November lalu.
Foto: Reuters/Charles Platiau
Perayaan tradisional malam tahun baru di Champs-Elysées, Paris, Prancis akan menjadi acara besar pertama yang disetujui pemerintah sejak adanya pemberlakukan status darurat pada November lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND--Ribuan orang di Auckland, Selandia Baru telah merayakan pergantian tahun 2016 dengan pertunjukan kembang api. Namun di beberapa negara Eropa, perayaan tahun baru  menjadi hal yang dilarang.

 Ini akan menjadi malam tahun baru yang sepi di Paris dan Brussels setelah acara kembang api dibatalkan karena alasan keamanan. Paris masih akan mengadakan perayaan di Champs-Elysees. Tapi di Brussels, semua perayaan publik telah dibatalkan setelah polisi Belgia menangkap dua orang yang diduga merencanakan serangan.

Wali Kota Brussels Yvan Mayeur mengatakan, polisi tidak bisa menjamin keamanan masyarakat. Tahun lalu, kata dia ada 100 ribu orang yang merayakan tahun baru."Kita tidak memiliki jaminan memeriksa setiap orang yang datang ke acara tersebut. Karena investigasi belum berakhir, lebih baik tidak mengambil risiko," katanya dilansir dari ABC Online, Kamis (31/12).

Keamanan juga diperketat di Amerika Serikat. Lokasi paling dijaga ketat adalah New York City di mana sekitar satu juta orang berkumpul di Time Square pada malam pergantian tahun. Jutaan orang menyaksikan penurunan bola terkenal untuk menghitung mundur tahun baru.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement