Ahad 24 Jan 2016 18:22 WIB

Warga Tunisia Demonstrasi Tuntut Pekerjaan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KASSERINE -- Kalangan pemuda Tunisia yang menganggur kembali melakukan aksi protes, Sabtu (23/1). Demonstran menuntut pekerjaan.

Protes nasional Tunisia pekan ini dipicu oleh kematian seorang pemuda di Kasserine. Dia tersengat listrik ketika memanjat menara saat memprotes kehilangan pekerjaannya di pemerintahan. Unjuk rasa kemudian menyebar ke kota-kota di seluruh wilayah Tunisia.

Tak hanya itu, bank dan beberapa toko dijarah. Tunisia memiliki tingkat pengangguran sekitar 15 persen, tetapi satu dari tiga kalangan pemuda adalah pengangguran. Pada Sabtu, kerumunan massa di sebuah gedung pemerintah di Kasserine kembali menegaskan kembali tuntutan mereka mendapatkan pekerjaan.

"Kami ingin mengirim pesan kepada presiden atas nama saya dan nama semua orang, kami menuntut kerja. Kami tidak menyebabkan kekacauan dan tidak melakukan pembakaran, tetapi hanya menuntut pekerjaan," kata seorang pengangguran Maher Nasri.

Pengunjuk rasa mengatakan, pemerintah perlu melakukan upaya lebih banyak untuk memenangkan kepercayaan mereka.

Pemimpin Tunisia mengatakan, mereka memahami frustrasi para demonstran. Pemerintah justru menyalahkan penjahat yang melakukan kekerasan. Kementerian Dalam Negeri mengatakan 261 orang telah ditangkap sejak kerusuhan dimulai. Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengatakan, situasi keamanan terkendali dan ia menekankan optimisme untuk masa depan negara.

"Pemerintah, akan bersikap tegas menghadapi kesulitan dan beberapa tantangan keamanan, ekonomi dan masyarakat yang hadapi," ujarnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement