Ahad 07 Feb 2016 00:22 WIB

Kisah TKI Selamat dari Gempa Taiwan

Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2).
Foto: EPA/RITCHIE B. TONGO
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2)

Hingga Kamis sore, korban tewas akibat gempa yang mengguncang negara kepulauan di Samudra Pasifik itu berjumlah tujuh orang. "Korban tewas meningkat dari lima menjadi tujuh setelah seorang wanita berusia 40 tahunan ditemukan tewas di bangunan perumahan, Tainan, siang hari. Sementara itu, seorang pria berusia 40 tahun juga meninggal setelah ditarik dari reruntuhan bangunan di Tainan Guiren District," kata juru bicara Badan Kebakaran Nasional sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Taiwan CNA.

Dampak gempa bumi tersebut dirasakan di seluruh wilayah Taiwan selatan dengan intensitas kuat terjadi di Kabupaten Yunlin, Kota Kaohsiung, Kabupaten Pingtung, Kota Tainan, dan Kabupaten/Kota Chiayi. Getaran gempa bumi selanjutnya dirasakan sebanyak lebih dari 10 kali di Kota Tainan dengan kekuatan gempa bumi berkisar 3,7--4,9 SR, dengan kedalaman 21,5--33,1 kilometer yang tercatat hingga pukul 07.30.

Tainan merupakan bekas Ibu Kota Taiwan dengan struktur bangunan di wilayah tersebut mayoritas berusia tua. Menurut keterangan yang disampaikan pihak otoritas setempat, hingga pukul 11.00, sekitar 10 apartmen mengalami kerusakan parah, termasuk di antaranya apartemen 16 lantai yang nyaris rata dengan tanah.

Badan Kebakaran Nasional juga mengabarkan bahwa sekitar delapan orang masih terjebak dalam reruntuhan gedung 16 lantai, sedangkan 422 orang lain di seluruh Taiwan selatan dilaporkan terluka. Sementara itu, kawasan industri di Taiwan selatan yang menjadi basis utama perusahaan elektronik tidak mengalami kerusakan berarti.

Gedung pencakar langit Taipei 101 memberikan tanda khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para korban bencana gempa. Pada bagian paling atas gedung setinggi 508 meter dengan 101 lantai itu menampilkan tulisan "Go Tainan" dan "Bless Taiwan" sejak bencana alam itu terjadi.

Gempa di Taiwan juga memunculkan empati dari beberapa negara lain, termasuk Tiongkok, sebagai seteru politiknya. Bahkan, Tiongkok langsung mendonasikan 2 juta yuan (sekitar 300 ribu dolar AS) untuk penyelamatan korban gempa. Pimpinan Partai Komunis Tiongkok sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Xinhua menyampaikan rasa keprihatinannya atas musibah yang terjadi sehari menjelang perayaan Imlek itu.

Beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan atas gempa tersebut. Satu tim beranggotakan lima orang dari Jepang terbang ke Taiwan untuk membantu penanganan pascagempa, termasuk melakukan evaluasi terhadap bangunan dan infrastruktur lainnya. Tim yang dibentuk oleh pemerintah Jepang dan kelompok masyarakat sipil itu dijadwalkan tiba di Kaohsiung pada pukul 10.00 waktu setempat dan esok harinya akan menuju Kota Tainan sebagai daerah paling parah terkena dampak gempa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement