Selasa 09 Feb 2016 18:32 WIB

Pengembang Gedung Runtuh Taiwan Ditahan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2)
Foto: EPA/RITCHIE B. TONGO
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2)

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Jaksa kota Tainan, Taiwan menangkap pengembang gedung yang roboh saat gempa Sabtu, Selasa (9/2). Ambruknya gedung tersebut telah menyebabkan 39 nyawa melayang.

Direktur Departemen urusan hukum pemerintahan kota Tainan, Hsiao Po-jen mengatakan pada Reuters, bahwa pengembang gedung, Lin Ming-ui telah ditahan pada Senin malam. Hsiao mengatakan, informasi tersebut diperolehnya dari kepolisian dan jaksa. Lin dituduh melakukan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Gempa terjadi pada pukul 4 pagi waktu setempat saat permulaan libur Tahun Baru Imlek. Sebagian besar korban tewas ditemukan di reruntuhan Gedung Wei-guan Golden Dragon. Dua korban lain tewas di area lain.

Pekerja penyelaman memusatkan pencarian di reruntuhan gedung 17 lantai tersebut. Sebanyak 100 orang masih dinyatakan hilang dan diperkirakan terkubur di dalam reruntuhan gedung tersebut.

Wakil Wali Kota Tainan, Tseng Shu-cheng mengatakan, anggota keluarga korban, 103 orang masih hilang. Pada Senin, momen mengharukan terjadi ketika seorang anak perempuan berusia delapan tahun dan satu orang lainnya yang berusia 28 tahun berhasil diangkat dari reruntuhan dengan selamat.

Fakta-fakta ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait keamanan konstruksi gedung. Terutama material yang digunakan untuk membangunnya. Wali Kota Tainan, William Lai mengatakan, korban selamat dan keluarga telah melaporkan adanya pelanggaran.

Reuters menyaksikan keadaan gedung pascaruntuh dan menemukan sejumlah kejanggalan. Kaleng-kaleng minyak goreng tampak berada di rongga dinding yang rusak. Kaleng-kaleng ini tampaknya digunakan sebagai bahan bangunan.

Media Taiwan juga melaporkan adanya polystyrene dalam balok pondasi yang dicampur dengan beton. Polystyrene adalah cairan hidrokarbon yang diproduksi dari minyak bumi oleh industri kimia dan merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk membuat plastik.

Gedung Wei-guan selesai dibangun pada tahun 1994. Ia merupakan satu-satunya gedung tinggi utama yang runtuh dan hancur ketika gempa. Lantai dasarnya merupakan tempat toko-toko yang ditumpuk satu sama lain.

Presiden terpilih Taiwan, Tsai Ing-wen yang akan mulai menjabat pada Mei mengatakan, pemerintahnya akan memprioritasnya keamanan gedung. "Banyak sekali gedung tua di Taiwan, harus ada peninjauan ulang atas ketahanan mereka semua terhadap gempa dan bencana lain," kata dia ketika mengunjungi para korban di rumah sakit.

Mantan presiden Taiwan Engineering and Science Association mengatakan, Max Lo mengatakan pada AFP, material kaleng dan busa bisa digunakan pada bagian dekorasi gedung untuk mengurangi beban. "Tapi menggunakannya di struktur utama jelas melanggar kode pembangunan nasional," katanya. Apalagi jika lantai pertama gedung adalah pusat perbelanjaan.

sumber : Reuters/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement