Kamis 25 Feb 2016 08:04 WIB

Warga Hong Kong Protes Penggunaan Teks Huruf Cina di TV

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Hong Kong
Foto: wikimedia
Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pihak berwenang Hong Kong menerima lebih dari 10 ribu keluhan dalam waktu tiga hari setelah satu stasiun televisi (TV) menggunakan teks terjemahan berupa huruf yang biasanya digunakan di Cina daratan.

Hong Kong yang berbahasa Kanton biasanya menggunakan huruf tradisional Mandarin untuk teks terjemahan sedangkan Cina menggunakan versi yang sudah disederhanakan.

Badan pengawas komunikasi Hong Kong mengatakan, keluhan yang diterima itu menyangkut siaran berita malam dari TVB selama 40 menit yang menggunakan bahasa Mandarin. Warga Hong Kong belakangan menganggap semakin meningkatnya pengaruh pemerintah pusat Cina atas mereka.

Ketegangan antara Hong Kong dan Cina terjadi dalam aksi unjuk rasa besar prodemokrasi 2014 lalu dan hilangnya penerbit serta pegawai toko buku yang dianggap mengkritik Presiden Cina Xi Jinping. Namun, stasiun TVB yang terbesar di Hong Kong membela keputusannya dengan mengatakan Hong Kong merupakan kota internasional.

"Pengaturan baru akan menawarkan pemirsa kami lebih banyak pilihan dan melayani kebutuhan pemirsa yang berbeda," seperti tertulis dalam pernyataannya seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (25/2).

Sementara itu, surat kabar resmi Partai Komunis Cina terbitan Beijing, Harian Rakyat, meminta agar Hong Kong tidak terlalu sensitif atas huruf Mandarin yang disederhanakan.

"Membawa implikasi politik atas perdebatan tentang teks tradisional dan yang disederhanakan serta mencemarinya dengan perasaan bermusuhan hanya menciptakan persaingan yang tidak bisa dijelaskan," tulis koran tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement