Rabu 02 Mar 2016 19:09 WIB

Peretas Turki Akui Bobol ATM di 24 Negara

Peretas, ilustrasi
Foto: dralnux.com
Peretas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peretas asal Turki mengaku bersalah pada Selasa (1/3). Jaksa Amerika Serikat mengatakan dia adalah otak serangkaian serangan maya membobol anjungan tunai mandiri di seluruh dunia.

Ercan Findikoglu (34 tahun) mengaku bersalah di pengadilan federal di Brooklyn, New York. Dia melakukan lima serangan, termasuk persekongkolan penyusupan komputer untuk membuat skema dengan mencuri data kartu debit untuk disalurkan dan digunakan mencuri uang dari anjungan tunai mandiri di seluruh dunia.

Jaksa menyebut skema itu sebagai salah satu pembobolan bank paling sukses dalam sejarah, memungkinkan dalam satu serangan khusus pada 2013 melakukan penarikan dana senilai 40 juta dolar AS dari sejumlah ATM di 24 negara dalam sekitar 10 jam.

Findikoglu, yang pihak berwenang sebut pemimpin dalam skema itu dan dikenal dalam jaringan sebagai "Segate" dan "Predator", diekstradisi pada Juni 2015 dari Jerman, tempat dia ditangkap pada Desember 2013. Pernyataan tersebut telah dipastikan oleh kantor Kejaksaan Brooklyn di AS, Robert Capters dan oleh pengacara Findikoglu, Christopher Madiou. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.

Jaksa mengatakan dari 2010 hingga 2013, para peretas termasuk Findikoglu memperoleh akses ke jaringan pengolah data pembayaran kartu debit prabayar perusahaan Fidelity National Information Service Inc, ElectraCard Services, yang kini dimiliki oleh MasterCard Inc, dan enStage.

Para peretas mengakibatkan saldo rekening kartu prabayar menjadi meningkat drastis untuk memungkinkan kelebihan penarikan dana besar-besaran. Sebuah kelompok yang dikelola Findikoglu kemudian menyebarluaskan informasi kartu debit yang dicuri kepada anggota yang menarik dana di seluruh dunia yang pada gilirannya melakukan puluhan ribu pencurian uang dari ATM.

Pencurian terbesar senilai 40 juta dolar AS menyasar kartu-kartu yang dikeluarkan Bank Muscat di Oman dan melibatkan pencuri pada Februari 2013 dengan melakukan 36 ribu transaksi. Operasi terpisah pada Februari 2011 menyasar kartu-kartu yang dikeluarkan JPMorgan Chase and Co dan digunakan Palang Merah Amerika untuk memberikan bantuan kepada korban bencana, melakukan pencurian secara global senilai 10 juta dolar AS.

Dalam operasi lain pada Desember 2012, kartu-kartu yang dikeluarkan Bank Nasional Ras Al-Khaimah di Uni Emirat Arab telah disusupi, mengakibatkan kerugian 5 juta dolar AS, menurut dokumen pengadilan. Suatu pencurian uang di New York telah menarik dana senilai 2,8 juta dolar AS pada operasi 2012 dan 2013, kata otoritas. Tiga belas anggota kelompok itu telah mengaku bersalah.

 

Baca juga:

Korea Utara Boikot Dewan HAM PBB

Sultan Malaysia Datangkan Pesawat Emas dari Amerika Serikat

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement