Senin 07 Mar 2016 19:43 WIB

Pasukan Tunisia Bentrok dengan Militan, 21 Tewas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Aparat Tunisia meningkatkan keamanan di ibu kota menyusul serangan mematikan ke pasukan keamanan presiden, Selasa (24/11).
Foto: Reuters
Aparat Tunisia meningkatkan keamanan di ibu kota menyusul serangan mematikan ke pasukan keamanan presiden, Selasa (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Militan menyerang barak di sebuah Kota Tunisia yang dekat dengan perbatasan Libya pada Senin (7/3) dan digagalkan pasukan Tunisia. Bentrokan ini membuat empat warga sipil, tiga personel keamanan, dan 21 militan tewas. 

 

“Seorang anak berusia 12 tahun itu di antara warga sipil yang tewas di Ben Guerdane,” ujar pejabat rumah sakit Abdelkrim Chafroud kepada AFP. 

 

Ia menambahkan dua agen keamanan juga di antara korban tewas. Kementerian pertahanan Tunisia mengatakan, 21 militan dan seorang tentara tewas ketika pasukan menggagalkan serangan ke barak. 

 

“Enam militan juga terluka dan ditahan,” kata juru bicara kementerian pertahanan Tunisia Rachid Bouhoula. 

 

Unit tentara dikerahkan di seluruh kota dan penghalang jalan didirikan di jalanan. Saksi mata mengatakan, tentara mendesak warga untuk tinggal di dalam rumah. 

 

Rabu (2/3) lalu, tentara menewaskan lima militan dalam baku tembak di mana seorang warga sipil juga tewas dan seorang komandan terluka. 

 

“Setidaknya empat dari lima militan tewas dalam baku tembak pekan lalu adalah warga Tunisia yang masuk dari Libya dalam upaya untuk melakukan serangan di tanah air mereka,” kata kementerian dalam negeri Tunisia. 

 

Tunisia telah membangun penghalang sejauh 200 kilometer (125 mil) yang membentang sekitar setengah panjang perbatasannya dengan Libya sebagai salah satu upaya untuk menghentikan militan menyusup.

 

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement