REPUBLIKA.CO.ID, CONARKY -- Dua orang dinyatakan positif terpapar virus Ebola di Guinea, kata pemerintah setempat, Kamis (17/3). Pengumuman itu disampaikan beberapa jam setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah Ebola di negara tetangga, Sierra Leone, berakhir.
Juru bicara lembaga pemerintah menyatakan, empat orang diuji dan dua dari mereka positif terpapar Ebola. Mereka berasal dari Korokpara, desa tempat tiga orang dari keluarga sama meninggal dalam beberapa pekan belakangan akibat diare dan muntah.
"Semua orang sakit dibawa ke pusat perawatan Nzerekore," kata Penggalang Pemberantasan Ebola Nasional di Fode Tass Sylla, Guinea.
Wabah terburuk Ebola di dunia diyakini dimulai di Guinea dan menewaskan sekitar 2.500 orang pada Desember tahun lalu, saat WHO mengatakan virus itu tidak lagi ditularkan secara aktif.
Lebih dari 11.300 orang tewas sejak wabah itu mulai terjadi pada 2013. Sebagian besar di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
WHO memperingatkan pada Kamis bagaimanapun Ebola dapat muncul kembali setiap saat, karena bisa bertahan lama di mata, sistem saraf pusat dan cairan tubuh dari beberapa korban selamat. Belum jelas bagaimana penduduk desa Korokpara tertular penyakit itu.
"Vaksin telah dibawa ke wilayah untuk menghindari infeksi baru. Daerah itu telah ditutup," kata juru bicara pemerintah, Damantang Albert Camara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
