Sabtu 26 Mar 2016 11:14 WIB

AS akan Tambah Pasukan di Irak

Rep: Gita Amanda/ Red: Angga Indrawan
Orang-orang berkumpul dengan ceruk bekas bom mobil di New Baghdad, Irak, Selasa, 12 Januari 2016.
Foto: Khalid Mohammed/Associated Press
Orang-orang berkumpul dengan ceruk bekas bom mobil di New Baghdad, Irak, Selasa, 12 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perwira militer Amerika Serikat mengatakan pada Jumat (25/3), bahwa ia percaya AS akan segera menambah jumlah pasukannya di Irak. Namun keputusan akhir terkait hal itu belum secara resmi dibuat.

Dalam pertemuan konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Ash Carter, Ketua Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford mengatakan ia dan menteri Carter percaya akan ada ada penambahan jumlah pasukan AS di Irak dalam beberapa pekan ke depan. Seperti dilansir CNN News, namun keputusan akhir akan setiap pengiriman pasukan belum dibuat.

Kebanyakan analis berpikir pasukan tambahan akan dikerahkan untuk membantu militer Irak dalam kampanyenya membebaskan Mosul dari ISIS. Nick Heras dari Center for a New American Security mengatakan kepada CNN, Mosul merupakan target utama pada 2016. "Merebut Mosul akan memerlukan lebih banyak pejuang dari pasukan keamanan yang dimiliki Irak dan kekuatan-kekuatan baru harus dilatih, sehingga membutuhkan kehadiran tambahan pasukan AS," kata Heras.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN awal pekan ini bahwa AS saat ini memiliki antara 4.500 dan 5.000 tentara di Irak. Jumlah tersebut secara teratur lebih sekitar 1.000 di atas batas yang dinyatakan yakni 3.800. Ini termasuk 200 Pasukan Operasi Khusus yang kehadirannya tidak diakui secara terbuka.

Juru bicara Koalisi Kolonel Angkatan Darat Steve Warren mengatakan awal pekan ini, koalisi telah membuat keputusan untuk tidak mengungkapkan secara terbuka jumlah yang tepat dari tentara AS saat ini di Irak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement