REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry meletakkan karangan bunga di altar Hiroshima Peace Memorial Park, Senin (11/4), memberi penghormatan kepada korban bom atom Perang Dunia II.
Sebelumnya, dalam pertemuan bilateral dengan timpalannya dari Jepang, Kerry mengatakan, "Sementara kita akan kembali ke masa lalu dan menghormati mereka yang tewas," ujar dia dilansir dari NBC News, Senin (11/4).
Kerry menegaskan, perjalanan ini bukan tentang masa lalu, melainkan tentang masa kini dan masa depan. Sekitar 71 tahun lalu, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang menewaskan 140 ribu orang. AS kemudian melakukan hal serupa di Nagasaki tiga hari kemudian.
Selama beberapa dekade, AS menghindari mengirim utusan ke Hiroshima karena perdebatan sensitif dan kontroversial atas peristiwa tersebut. Hal itu membuat Kerry menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi memorial Hiroshima.
Pada 2010, duta besar AS untuk Jepang John Roos menghadiri upacara peringatan tahunan. Kedatangan Kerry bertepatan dengan pertemuan G-7 menteri luar negeri di Hiroshima yang membahas masalah mulai dari krisis Timur Tengah, rudal Korea Utara, uji coba nuklir dan perambahan militer Cina di Laut Cina Selatan.
Namun bagi masyarakat Jepang, kunjungan ke memorial tersebut seakan menghalangi semua topik lain. Sebagaian besar berita lokal menampilkan gambar kunjungan para pemimpin ke situs memorial.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida yang dikabarkan berusaha keras untuk membuat kunjungan ini terjadi mengatakan hal tersebut adalah hari bersejarah. Sebab, ia bisa mengunjungi Hiroshima Peace Park bersama Kerry dan juga menteri luar negeri G-7 lainnya.
"Harapan saya adalah (kunjungan, red) ini mengirimkan pesan yang kuat dan jelas untuk perdamaian dari Hiroshima ke seluruh dunia," katanya.
Bulan depan, Presiden Barack Obama diperkirakan akan menghadiri KTT G-7 di Ise-Shima, Jepang. Banyak media lokal berspekulasi terkait kunjungan Obama ke Hiroshima. Seorang pejabat senior AS yang mendampingi Kerry mengatakan, presiden belum membuat keputusan akhir. Selama tahun pertamanya di kantor, Obama mengatakan akan merasa sangat terhormat mengunjungi Hiroshima.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
