Rabu 18 May 2016 11:34 WIB

Erdogan Desak Dunia Islam Selesaikan Krisis Suriah

Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (17/5) menyeru semua negara di dunia bergabung dan menyelesaikan krisis kemanusiaan global.

Pertemuan Tingkat Tinggi Kemanusiaan Dunia Pertama akan diselenggarakan pada 23-24 Mei di Istanbul, dan diperkirakan menarik tak kurang dari 6.000 peserta termasuk sejumlah kepala negara. Erdogan mendesak di dalam pidatonya Dunia Islam agar memainkan peran lebih besar dalam penyelesaian krisis pengungsi Suriah.

"Saya percaya kita akan menyaksikan pendesakan responsif lain pada masa mendatang. Turki menjadi tuan rumah buat tiga juta pengungsi Suriah dan Irak dan tak seorang pun kelaparan," kata Erdogan.

Presiden Turki tersebut memperingatkan persekutuan suram dan penyelundup senjata yang muncul di Suriah serta Irak dengan dalih memerangi ISIS akan mengarah kepada masalah besar di dunia. Ia juga menyalahkan negara pembuat senjata karena menjual senjata kepada kelompok pelaku teror.

Saat merujuk kepada berlanjutnya serangan roket ISIS terhadap Provinsi Kilis di perbatasan Turki, Erdogan mengatakan, "Kami sendiri yang akan menyelesaikan masalah ISIS, jika kami tidak menerima bantuan dari luar."

Kilis telah sering diserang oleh ISIS dengan menggunakan roket sejak pertengahan Januari, dan tak kurang dari 20 orang telah tewas. Turki dilaporkan mengirim pasukan khusus ke daerah yang dikuasai ISIS di Suriah Utara pada awal Mei guna menghancurkan beberapa peluncur roket.

Erdogan kembali menyampaikan pesannya kepada masyarakat interasional agar membentuk zona aman di Suriah Utara guna melindungi warga sipil dari serangan ISIS. "Saya menyampaikan pesan ini kepada presiden AS dan Rusia ketika hubungan masih baik, dan dengan negara lain Barat," kata Erdogan.

Ia menambahkan belum satu negara pun memberi jawaban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement