Rabu 18 May 2016 14:47 WIB

Tanah Longsor Sri Lanka, 150 Orang Diduga Tewas

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Warga Sri Lanka mengungsi akibat banjir di pengungsian sementara di bawah underpass di samping rel kereta di Kolombo, Selasa, 17 Mei 2016.
Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
Warga Sri Lanka mengungsi akibat banjir di pengungsian sementara di bawah underpass di samping rel kereta di Kolombo, Selasa, 17 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sebanyak dua kali tanah longsor terjadi di wilayah bagian tengah Sri Lanka, Rabu (18/5). Lebih dari 150 orang dikhawatirkan tewas akibat tertimbun.

Sebelumnya, 35 orang dipastikan tewas dalm peristiwa ini. Longsor dipicu hujan lebat yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Para petugas penyelamat mengatakan 350 orang telah berhasil dievakuasi. Upaya penyelamatan difokuskan di Kota Aranayaka, sekitar 100 kilometer dari Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo.

"Dikhawatirkan dalam longsor yang terjadi salah satunya di Arayanaka korban tewas bisa mencapai 400 orang," ujar direktur umum Palang Merah Srilanka, Neville Nanayakkara kepada Reuters, Rabu (18/5).

Sebelumnya, sekitar lebih dari 100 orang berhasil diselamatkan dari Aranayaka. Mereka kini telah dikirim ke enam kamp untuk mengungsi sementara waktu.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement