Kamis 18 Aug 2016 20:18 WIB

Penggerebekan Turki Kini Sasar Komunitas Bisnis

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Turki.
Foto: AP
Polisi Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kepolisian Turki mengeluarkan 187 surat penangkapan dan melakukan penggerebekan sekitar 200 rumah serta kantor bisnis, Kamis (18/8). Tindakan ini merupakan bagian dari penyelidikan atas kudeta gagal yang terjadi di negara itu pada 15 Juli lalu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dirinya hendak mematahkan segala bisnis yang terkait dengan Fethullah Gulen. Ulama yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu disebut sebagai dalang kudeta dan segala bentuk sekolah, perusahaan, serta apa pun yang terakit dengannya sebagai sarang terorisme.

Kantor berita Anadolu melaporkan polisi dari bagian kejahatan keuangan telah melakukan pemeriksaan di sejumlah perusahaan yang diduga terkait dengan Gulen pada dini hari. Namun, jumlah orang yang ditahan dari komunitas bisnis itu masih dirahasiakan.

Erdogan mencurigai banyak pengusaha terkemuka di Turki yang menjadi penyokong dana dari upaya kudeta tersebut. Mereka juga disebut telah membiayai gerakan yang didirikan Gulen.

Awal pekan ini, polisi melakukan penggeledahan pada sebuah kantor ritel nasional dan perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan serta teknologi. Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan terdapat 4.662 perusahaan dan intitusi yang terkait dengan Gulen telah ditutup

Sebanyak 40.029 orang telah ditahan sejak bulan lalu, namun setengahnya dibebaskan terlebih dahulu. Sekitar 79 ribu orang juga telah diberhentikan dari jabatan di lembaga negara, termasuk militer, polisi dan pegawai negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement