Ahad 25 Sep 2016 06:56 WIB

Qatar Sebut Dunia Islam Hadapi Tantangan Serius

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Sidang umum PBB (Ilustrasi)
Foto: AP
Sidang umum PBB (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Qatar mengingatkan dunia Islam tengah menghadapi sejumlah tantangan serius. Ia mengharapkan, negara-negara Islam bisa saling membantu dan menciptakan penyelesaian secara adil dan damai berdasarkan rasa saling menghormati.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sultan bin Saad Al Muraikhi, turut memberi perhatian atas konflik di Palestina, terutama Al Quds, sebagai isu sentral dunia Islam. Tapi, ia mengingatkan kurangnya solusi perdamaian membuat perdamaian di Palestina bukan cuma jadi tanggung jawab negara-negara Muslim, tapi seluruh dunia.

Al Mukhairi merasa, pendudukan dan blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan serta pelanggaran lain terhadap rakyat Palestina, merupakan hambatan utama perdamaian yang adil dan komprehensif di Timur Tengah. Selain itu, ia menitikberatkan pelanggaran terhadap situs suci di Al Quds, dan mendesak negara-negara Islam bertidak.

"Itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, hukum humaniter internasional dan legitimasi resolusi internasional," kata Al Mukhairi seperti dilansir Guld Time, Ahad (25/9).

Hal itu disampaikan Al Mukhairi di Anuual Coordination Meeting para menlu negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI), yang digelar di sela-sela Majelis Umum PBB di New York. Ia menuturkan, krisis Suriah turut jadi tantangan serius dunia Islam, karena telah mengakibatkan penderitaan dan pengungsi yang telah mencapai setengah juta jiwa.

Al Mukhairi menganggap dampak terorisme di Suriah merampas kebutuhan dasar dari kehidupan, dan mendesak OKI mengambil posisi penting untuk rakyat Suriah. Selain itu, ia meminta OKI mengambil posisi aktif penyelesaian konflik-konflik yang masih terjadi di negara-negara Islam di dunia seperti Yaman, Libya dan Iraq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement