Kamis 17 Nov 2016 11:31 WIB

Dialog Muslim Filipina dan Palang Merah Internasional

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Komite Palang Merah Internasional (ICRC)
Foto: AP
Komite Palang Merah Internasional (ICRC)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Komisi Nasional Muslim Filipina, Istitus Islamic Studies dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menggelar seminar di Kota Quezon, Filipina. Seminar tersebut menyoroti kesamaan antara hukum Internasional kemanusiaan (IHL) dan kesetaraan dalam tradisi hukum Islam.

Tema seminar itu "Menjelajahi Korespondensi antara Hukum Kemanusiaan Internasional dan Hukum Islam Terkait Konflik Bersenjata dan Relevansinya di Filipina Selatan." Seminar ini diselenggarakan untuk memperdalam dialog antara lembaga-lembaga Islam dan ICRC. Tujuannya untuk melestarikan kehidupan, harkat, dan martabat korban kekerasan bersenjata.

Penasihat Daerah ICRC Bidang Kemanusiaan, Andrew Bartles-Smith mengatakan, banyak aturan dan adat istiadat untuk melindungi kehidupan dan martabat di masa perang. Aturan-aturan tersebut telah dikodifikasikan dalam Hukum Kemanusiaan Internasional, permufakatan di Jenewa tentang hukum tersebut diterima oleh semua negara.

"Tapi, banyak yang membawa senjata dan warga sipil kurang mengetahui aturan-aturan hukum itu dan mereka merasa lebih terikat dengan nila tradisional serta keyakinan agama," kata Andrew, dilansir dari situs ICRC, Kamis (17/11).

Menurutnya, seminar dan diskusi tentang IHL telah dilakukan dibeberapa kota di Filipina. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyosialisasikan pemahaman dan pengetahuan tentang aturan konflik bersenjata. Juga untuk menyoroti korespondensi antara hukum kemanusiaan modern dan Islam

Seminar dan dialog tersebut dinilai telah membantu mengatasi kesalahan persepsi. Kemudian, dapat meningkatkan pemahaman tentang perspektif masing-masing. Dikatakan dia, hal ini, telah membuat integrasi perspektif pelajar dan masyarakat dalam membantu serta melindungi mereka yang rentan. Juga menciptakan akses yang lebih baik ke daerah-daerah yang terkena dampak konflik.

ICRC merupakan organisasi kemanusiaan yang netral, tidak memihak dan independen. ICRC membantu dan melindungi korban konflik bersenjata dan kekerasan lainnya. ICRC juga mengingatkan semua pihak agar senantiasa menghormati kehidupan manusia dan martabat setiap saat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement