Jumat 18 Nov 2016 05:38 WIB

Pengangguran di Prancis Meningkat, Hollande Terancam

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Damanhuri Zuhri
Presiden Prancis Francois Hollande.
Foto: AP Photo/Yves Logghe
Presiden Prancis Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Angka pengangguran di Prancis dilaporkan mengalami peningkatan pada kuartal ketiga tahun ini. Kondisi tersebut dinilai bakal menjadi ancaman atas peluang terpilihnya kembali Presiden Francois Hollande pada pemilu Prancis berikutnya.

Hollande dalam kampanye politiknya telah berjanji akan mengentaskan pengangguran di negaranya. Saat politikus dari Partai Sosialis itu mulai menduduki kursi presiden pada 2012, angka pengangguran di Prancis tercatat mencapai 9,3 persen.

Namun, pada kuartal ketiga 2015, angka tersebut naik menjadi 10 persen lebih. Pada pertengahan tahun ini, tingkat pengangguran di Prancis kembali turun menjadi 9,6 persen. Angka itu termasuk yang paling rendah sejak 2012.

“Lebih dari setahun, telah terjadi evolusi positif dalam upaya pemerintah menekan angka pengangguran,” ujar Menteri Tenaga Kerja Prancis, Myriam El Khomri, seperti dikutip World Bulletin, Kamis (17/11).

Kantor statistik INSEE kemarin juga mengungkapkan, angka pengangguran Prancis pada kuartal ketiga 2016 turun sebesar 0,4 poin jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dalam laporannya, lembaga itu juga mengatakan bahwa pada periode Juli-September tahun ini terdapat 2,8 juta pengangguran di daratan Prancis.

Hollande sampai sejauh ini belum lagi mengeluarkan pernyataan apa pun terkait keinginannya untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden yang bakal digelar pada tahun depan. Namun menurut media setempat, ada kemungkinan pria itu akan mengumumkan keputusannya pada pertengahan Desember.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement