Rabu 07 Dec 2016 17:05 WIB

Pemerintah Thailand Curiga BBC Hina Raja Baru Thailand

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn yang akan menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn yang akan menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wonsuwan mengatakan, pemerintah akan menginvestigasi BBC karena dicurigai melakukan penghinaan terhadap Kerajaan Thailand. Penghinaan terhadap kerajaan merupakan masalah serius di bawah hukum Thailand dan dapat dikenai penjara hingga 15 tahun.

BBC berbahasa Thailand menayangkan profil Raja Thailand selanjutnya, Raja Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun secara online. Profil tersebut kemudian dibagikan secara luas di media sosial dan beberapa warga Thailand menilai isinya menghina raja baru Thailand.

"Pemerintah akan menginvestigasi hal ini. Kami akan mengejar apapun yang melawan hukum Thailand," ujar Wongsuwan.

Kementerian Ekonomi Digital Thailand memblokir tautan yang berisi profil Raja Thailand yang baru. Dalam link yang diblokir tersebut tertulis berisi konten  tak pantas.

Sejumlah saksi mata mengatakan, beberapa tentara datang ke kantor BBC di Bangkok. Namun tak ada staf BBC di kantornya sehingga mereka kemudian pergi.

Liputan BBC di Thailand beberapa kali diblokir sejak meninggalnya Raja Bhumibol.  Polisi Thailand Chayapon Chatchaidej mengatakan, pihaknya akan menginvestigasi profil raja baru yang ditayangkan BBC. "Kami akan memproses secara hukum."

Polisi beberapa waktu lalu menangkap aktivis yang melawan Pemerintah militer Thailand. Ia ditangkap hanya karena membagikan tautan berisi profil Raja Thailand yang baru.

Kelompok HAM internasional mengatakan, undang-undang penghinaan terhadap kerajaan Thailand terlalu banyak pengartian. Selain itu hukumannya juga terlalu keras dan tak sesuai.

Baca juga,  Tulis Profil Raja Thailand d Facebook, Aktivis Ini Ditangkap.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement