Rabu 14 Dec 2016 11:57 WIB

AS Batasi Penjualan Senjata ke Arab Saudi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu unit militer Arab Saudi.
Foto: Globalpost
Salah satu unit militer Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan membatasi penjualan senjata ke Arab Saudi. Dilansir BBC, Selasa (13/12), pejabat Pentagon mengatakan senjata-senjata dengan panduan ketelitian tinggi tidak akan lagi dikirimkan.

Pembatasan ini terkait dengan peran Saudi di Yaman. Pemerintahan Presiden Barack Obama mengkhawatirkan kesalahan dalam cara serangan udara koalisi Saudi di Yaman yang menyebabkan banyak korban sipil.

Pada Oktober, lebih dari 140 orang tewas dalam serangan udara di sebuah pemakaman. Koalisi Saudi disalahkan atas insiden tersebut. 

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Price kemudian memperingatkan bahwa kerja sama dengan AS bukan tidak berisiko.

Meski sejumlah penjualan dikurangi, AS mengatakan akan tetap mendukung sisi inteligen. Mereka akan fokus pada keamanan di perbatasan. AS juga akan memberikan pelatihan bagi pilot Saudi untuk menjalankan kampanye udara. Agar tidak banyak korban sipil berjatuhan.

Kontrak lain yang akan tetap berlanjut adalah penyediaan helikopter militer bernilai lebih dari tiga miliar dolar AS. Koalisi Saudi masih semangat memerangi pemberontak Houthi di Yaman.

Sejak invasi 2014, diperkirakan total ribuan sipil tewas dan hampir tiga juta orang mengungsi. Ibukota Sanaa dikuasai oleh Houthi dan memaksa pemerintahan Mansour Hadi melarikan diri. Sejumlah menteri kembali ke Aden.

AS selama ini menyangkal menyebabkan kematian warga sipil. Mereka mengaku berusaha keras untuk menghindari target sipil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement