Kamis 15 Dec 2016 08:21 WIB

Situs Muslim Cina Ditutup Setelah Kritik Xi Jinping

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ilham
Muslim Cina (ilustrasi)
Foto: EPA/How Hwee Young
Muslim Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Salah satu situs online komunitas Muslim paling populer di Cina telah ditutup sejak Rabu (14/12). Penutupan tersebut terjadi setelah mereka membuat petisi untuk Presiden Cina, Xi Jinping agar menghentikan penindasan terhadap aktivis.

Sejak 2003, Zhongmu Wang website atau 2muslim difungsikan sebagai jaringan online Muslim. Tapi, situs tersebut tiba-tiba tidak dapat diakses pada Rabu (14/12). Saat dibuka, situs tersebut menampilkan pesan yang mengatakan situs dalam proses pemeliharaan.

Sebelumnya, situs tersebut memposting surat terbuka kepada Xi, surat tersebut menyerukan penghentian terhadap penindasan kepada aktivis. Selain itu, menuntut aktivis yang ditahan oleh negara segera dibebaskan.

Surat itu juga mengkritik Xi untuk mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat sejak berkuasa pada 2012. Ratusan pengacara, aktivis, dan akademisi ditahan.

Seorang mahasiswa Muslim yang belajar di University of Georgia Amerika Serikat, Yi Sulaiman Gu mengatakan, website ditutup sehari setelah dirinya memposting surat ke forum yang biasa untuk diskusi hal sensitif. Seperti diskusi tentang isu-isu penganiayaan Cina kepada aktivis Muslim.

"Kami percaya itu akan aman diposting di (website) Zhongmu," kata Yi Sulaiman sebagaimana dilansir dari Arab News, Kamis (15/12).

Diketahui, secara resmi Cina memiliki 23 juta penduduk beragama Islam. Meski hasil survei independen mengatakan ada 50 juta Muslim di Cina. Hal tersebut berpotensi membuat Cina termasuk dalam sepuluh negara Muslim di dunia.

Konstitusi Cina menjunjung kebebasan beragama, tapi pemerintah Cina tetap membuat batasan yang sangat ketat. Mereka hanya mengakui lima kepercayaan dan berusaha mengontrol pesan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement