Sabtu 24 Dec 2016 18:01 WIB

Topan Diperkirakan Segera Tiba, Ribuan Warga Filipina Diminta Mengungsi

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Didi Purwadi
Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina mendesak ratusan ribu penduduk pulau Catanduanes meninggalkan rumah mereka ke pengungsian pada Sabtu (24/12). Hal tersebut dikarenakan bencana angin topan yang akan menerjang bagian timur Filipina tersebut.

Joint Typhoon Warning Centre (JTWC) Amerika Serikat mengatakan hembusan angin topan Nock-Ten berkecepatan 138 mil per jam diprediksi tiba pada pada Ahad (25/12) di wilayah Bicol di sebuah pulau bernama Catanduanes yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 250.000 orang. Efek angin topan juga diprediksi akan berdampak hingga ke bagian ibu kota Manila pada hari Senin. 

Juru bicara kantor pertahanan sipil di wilayah Bicol mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan himbauan terkait hal tersebut. "Kami mengeluarkan peringatan di setiap unit pemerintah daerah pagi ini untuk melakukan evakuasi," ujarnya.

Layanan Prakiraan Cuaca Filipina juga telah memberikan peringatan gelombang berpotensi mematikan setinggi dua meter sepanjang pantai timur Filipina, juga potensi tanah longsor dan banjir bandang dari hujan lebat.

Topan tersebut juga berdampak pada penyeberangan antar pulau. Antrean kendaraan terjadi di pelabuhan Bicol selepas penyeberangan antar pulau ditutup untuk sementara.

Bukan kali pertama Filipina menghadapi bencana angin topan. Tercatat di tahun 2013 adalah bencana topan Haiyan paling kuat dan mematikan. Saat itu tercatat sekitar 7.350 orang dinyatakan tewas/hilang dan menghancurkan sebagian besar pemukiman di daerah padat penduduk Filipina.

sumber : telegraph.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement