Selasa 24 Jan 2017 12:23 WIB

Mike Pompeo Resmi Direktur Baru CIA

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Presiden AS Mike Pence (kanan) melantik Direktur CIA Mike Pompeo (kiri) dengan disaksikan istri Pompeo, Susan di Eisenhower Executive Office Building, Gedung Putih, 23 Januari 2017.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Wakil Presiden AS Mike Pence (kanan) melantik Direktur CIA Mike Pompeo (kiri) dengan disaksikan istri Pompeo, Susan di Eisenhower Executive Office Building, Gedung Putih, 23 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi pelantikan kandidat Direktur Badan Intelijen AS (CIA) kontroversial pilihan Presiden Donald Trump. Meskipun pilihannya tersebut membuat beberapa senator dari Partai Demokrat keberatan.

ITV News pada Selasa (24/1) mengabarkan Pompeo dilantik oleh Wakil Presiden Mike Pence. Sebanyak 66 senator mendukung keputusan Trump, melawan 32 senator yang menolak. Dari 32 senator yang menolak tersebut berasal dari Demokrat.

Demokrat tidak sepakat dengan Pompeo karena dianggap kurang transparan tentang posisinya mengenai penyiksaan, pengawasan dan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden.

Baca: Pentagon dan Gedung Putih tak Kompak Soal Rusia

The Daily Mail melaporkan Senat Partai Republik berharap memberikan suara pada nominasi Pompeo Jumat (20/1) setelah pelantikan Trump. Tapi Demokrat berhasil mengulurnya sampai mereka bisa diperdebatkan.

Senator Oregon Demokrat Ron Wyden, Senin (23/1) mengatakan Pompeo adalah orang yang salah untuk pekerjaan itu. "Dia telah mengesahkan kebijakan ekstrem yang fundamental yang akan mengikis kebebasan dan kebebasan dari orang-orang kami tanpa membuat kita lebih aman," kata Wyden.

Dia mengatakan jawaban Pompeo untuk pertanyaan dari beberapa senator telah jelas dan bertentangan sehingga mustahil untuk tahu apa yang Pompeo percaya.

"Saya melihat tidak ada komitmen nyata untuk transparansi dan pandangannya tentang analisis yang paling mendasar dari keterlibatan Rusia dalam pemilihan. Tampaknya bergeser dengan orang-orang dari presiden," kata Wyden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement