Jumat 03 Feb 2017 13:01 WIB

Gedung Putih Akhirnya Komentari Rencana Ekspansi Permukiman Israel

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengeluarkan pernyataan keberatan pertama terhadap rencana ekspansi permukiman Yahudi Israel, Jumat (3/2). Pernyataan ini keluar setelah Israel mengumumkan tiga rencana pembangunan dengan total sekitar 6.000 unit perumahan.

Gedung Putih mengatakan pembangunan permukiman baru atau ekspansi dari yang sudah ada kemungkinan tidak membantu mencapai kesepakatan damai dengan Palestina. Pernyataan lemah ini muncul dua pekan sebelum Presiden Donald Trump bertemu dengan PM Benjamin Netanyahu. Pernyataan tersebut juga berlawanan dengan pernyataan sebelumnya yang pro-Israel.

Gedung Putih mengatakan pemerintahan Trump tidak mengambil posisi resmi dalam aktivitas permukiman ini. "Kami tidak yakin keberadaan permukiman adalah penghalang perdamaian, tapi membangun dan ekspansi yang baru dari perbatasan kali ini mungkin menyulitkan tercapainya tujuan," kata Gedung Putih.

Meski masih terbilang lemah, pernyataan tersebut cukup mengecewakan sayap kanan Israel. Mereka berharap Trump akan memberikan lampu hijau pada pengembangan permukiman di daerah okupasi. Israel gencar melakukannya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Menlu Rex Tillerson bicara dengan Netanyahu melalui telepon pada Kamis. Tapi tidak jelas apakah mereka membahas pernyataan Gedung Putih atau tidak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement