Selasa 28 Feb 2017 12:17 WIB

Hujan Lebat Tewaskan 117 Orang di Zimbabwe

Hujan lebat (ilustrasi)
Foto: AP/Rodrigo Abd
Hujan lebat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Sedikitnya 117 orang meninggal akibat hujan lebat yang telah mengguyur Zimbabwe dalam beberapa bulan belakangan, sementara 106 orang lagi cedera akibat sambaran petir, kata Unit Perlindungan Sipil (CPU) pada Senin (27/2).

Lebih dari 1.930 rumah dan gubuk di pedesaan juga rusak di seluruh negeri tersebut sehingga 635 keluarga kehilangan rumah.

Tembok sebanyak 71 sekolah, lima lembaga kesehatan dan 71 bendungan telah jebol, sementara beberapa ruas jalan rusak dan jembatan hanyut diterjang air akibat hujan yang terus-menerus mengguyur negeri itu.

Zimbabwe telah diguyur hujan lebat sejak Januari, sehingga air sebagian besar bendungan meluap dan risiko banjir meningkat di daerah dataran rendah di negeri tersebut. Negara itu pekan lalu diterjang Topan Dineo, yang sudah turun kekuatannya dan meninggalkan jejak kerusakan di sebagian besar negeri tersebut, terutama di dataran rendah Kabupaten Tsholotsho di bagian barat laut negeri itu.

Tak kurang dari 850 orang, termasuk anak kecil dan orang yang berusia lanjut, telah kehilangan tempat tinggal di wilayah tersebut. Warga desa telah diungsikan ke tempat aman dan saat ini ditampung di satu gedung sekolah dasar.

"Tsholotsho tak diragukan adalah yang paling parah dilanda bencana setakat ini dan sangat banyak warga telah kehilangan rumah mereka akibat banjir atau udara lembab yang terus-menerus," kata CPU pada Senin.

Sekolah setempat digenangi air dan anak-anak tak memperoleh akses ke sekolah itu. Pemerintah telah menanggapi krisis di Thsolotsho dengan menyediakan keperluan dasar seperti makanan, air, tempat berteduh dan layanan kesehatan.

Badan bantuan kemanusiaan Masyarakat Palang Merah dan Organisasi Internasional bagi Migrasi menyediakan pakaian, sepatuh, selimut, kelambu dan tisu buat warga desa yang jadi korban, sementara UNICEF menyediakan tenda ruang kelas buat sekolah yang terpengaruh. CPU menyatakan banjir juga membuat hewan liar berkeliaran di Kabupaten Lupane.

"Akibat banjir, singa, zebra dan banteng terlihat di beberapa daerah sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang jadi korban," kata CPU.

Banjir juga telah mengakibatkan menyebarnya wabah tanaman. Di tempat lain, banjir telah merusak gedung sekolah, klinik, pembangkit listrik dan prasarana air serta jaringan jalan di Provinsi Midlands, tempat berbagai upaya dilancarkan untuk memperbaiki prasarana yang rusak.

Hujan lebat mengguyur Zimbabwe setelah El-Nino menyulut kemarau tahun lalu sehingga seperempat warga memerlukan bantuan pangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement