Jumat 28 Apr 2017 09:13 WIB

Poster Militer Cina Justru Berisi Kapal Tempur AS dan Rusia

Parade militer Cina / Ilustrasi
Foto: AP
Parade militer Cina / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kementerian Pertahanan Cina harus menanggung malu karena poster militer untuk merayakan ulang tahun ke-68 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina telah dimanipulasi. Di dalam poster itu terdapat kapal-kapal tempur milik AS dan pesawat-pesawat tempur milik Rusia.

Poster tersebut awalnya hanya menunjukkan kapal induk Cina, Liaoning, yang dibuat di Uni Soviet dan dibeli dari Rusia. Poster dilengkapi dengan tulisan "Selamat ulang tahun Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat!"

Namun para ahli militer segera menyadari bahwa poster telah dimanipulasi menggunakan aplikasi Photoshop, oleh pihak yang dinilai ingin menjatuhkan Cina. Pesawat tempur yang tampak hendak lepas landas dari dek kapal induk di poster tersebut sebenarnya adalah pesawat tempur MiG-35 milik Rusia, bukan pesawat milik Cina.

Lebih buruk lagi, kapal-kapal tempur yang terlihat membayangi kapal induk Liaoning di sisi kiri adalah kapal-kapal amfibi milik AS, bukan kapal-kapal tempur milik Cina. Bahkan tiga pesawat tempur Cina di bagian atas poster adalah pesawat jenis J-10, yang digunakan oleh angkatan udara, bukan J-15 yang digunakan angkatan laut dan dirancang untuk lepas landas serta mendarat di kapal induk.

South China Morning Post melaporkan, poster militer itu banyak mendapat ejekan dari pengguna situs media sosial Weibo. Salah seorang pengguna Weibo menulis: "Poster ini standar dari toko fotokopi jalanan."

Ironisnya, poster yang telah dimanipulasi itu muncul di situs Kementerian Pertahanan Cina. Poster ditampilkan beberapa hari sebelum Cina meluncurkan kapal induk Liaoning. Kapal seberat 50 ribu ton yang berdesain kelas Kuznetsov itu ditarik dari galangan kapal di kota pelabuhan Dalian kemarin.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Yang Yujun, menyatakan permintaan maaf karena tidak teliti mengenai poster. "Kecerobohannya ada pada editor, tanggung jawabnya ada di pundak pimpinan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement