Ahad 14 May 2017 06:40 WIB

AS Gelar Wawancara Seleksi Direktur FBI

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Mantan direktur FBI James Comey (kiri).
Foto: AP
Mantan direktur FBI James Comey (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelar sesi wawancara perdana untuk mencari direktur FBI, Sabtu (13/5). Terdapat empat kandidat yang digadang-gadang cukup berpotensi mengisi jabatan tertinggi di biro investigasi tersebut.

Calon pertama yang cukup kuat akan menjadi direktur FBI adalah Andrew McCabe. Saat ini ia menjabat sebagai pelaksana tugas Direktur FBI setelah direktur sebelumnya, James Comey, dipecat Presiden AS Donald Trump.

Pemecatan tersebut cukup kontroversial karena Comey tengah menyelidiki dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia pada pilpres AS tahun lalu. Namun Trump berdalih pemecatan Comey dilakukan karena para staf di FBI telah kehilangan kepercayaan padanya.

Sebagai salah satu calon pengganti Comey, McCabe meragukan alasan yang dikemukakan Trump untuk memecat atasannya tersebut. Ia bahkan sempat mengatakan penyelidikan tentang dugaan adanya kerja sama antara tim kampanye Trump dengan Rusia memang patut dilakukan dan sangat signifikan. Hal itu tentu saja menempatkannya dalam posisi yang bertentangan dengan Gedung Putih.

Selain McCabe, kandidat lainnya adalah Senator Republik John Cornyn. Ia juga merupakan anggota tertingi Senat dan mantan jaksa agung Texas. Ada pula dua kandidat lainnya yakni Michael Garcia dan Alice Fisher.

Garcia adalah hakim di Pengadilan Banding New York. Sedangkan Fisher adalah seorang pengacara senior dan asisten jaksa agung di divisi kriminal Departemen Kehakiman. Kendati ada empat calon yang diprediksi kuat akan menjadi direktur FBI, namun terdapat sekitar 11 calon dalam proses ini. Mereka semua akan diwawancara terlebih dulu oleh Jaksa Agung Jeff Sessions dan wakilnya Rod Rosenstein.

Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan Trump tak akan membiarkan posisi direktur FBI kosong dalam waktu yang lama. “Presiden akan segera mengisi pekerjaan tersebut (direktur FBI) begitu dia menemukan kandidat yang sesuai dengan kualitas yang dia rasa perlu,” ucapnya seperti dilaporkan laman BBC.

Sedangkan Trump sendiri terus dicecar pertanyaan tentang apakah dia diam-diam merekam pembicaraannya dengan Comey. Sebab melalui akun Twitter pribadinya, Trump mengatakan sebaiknya Comey berharap tidak ada rekaman percakapan di antara mereka sebelum mantan direktur FBI itu membocorkan keterangan kepada pers.

Kabar yang beredar menyebut rekaman yang dimaksud dengan Trump adalah ketika keduanya makan malam bersama di Gedung Putih pada Januari lalu. Kala itu Comey, kata Trump, meyakinkannya dia tidak akan menyelidikinya terkait dugaan hubungan dengan Rusia. Trump menyebut ia akan merilis rekaman perbincangan kala itu bila Comey menceritakan versi yang lain kepada pers.

Terkait hal ini, tersiar kabar pula Trump meminta Comey loyal kepadanya. Namun kabar tersebut segera dibantah oleh Gedung Putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement