Senin 22 May 2017 01:59 WIB

Pendiri Twitter Minta Maaf karena Beri Ruang untuk Trump

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Bayu Hermawan
Twitter
Foto: Reuters
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendiri Twitter, Evan Williams mengaku merasa bersalah karena telah menyediakan ruang bagi Donald Trump. Presiden AS itu pernah menyebut, media sosial itu membantunya dalam memenangkan pemilihan presiden.

Pengusaha dari Silicon Valley yang pernah menjabat CEO Twitter itu pun meminta maaf dalam sebuah wawancara bersama New York Times. "Peran Twitter (dalam memberikan ruang untuk Trump), ini sangat buruk," ujar William seperti dikutip Fortune, Ahad (21/5).

Williams mengatakan, visinya terkait dengan media yang ia ciptakan jauh dari realitas saat ini. "Saya pikir ketika semua orang bisa bebas berbicara dan bertukar informasi serta gagasan, dunia ini akan menjadi lebih baik. Saya ternyata salah," ujarnya.

Trump memang meraih popularitas lebih besar dengan bergabung ke Twitter mulai 2009. Ia pun terus mendapatkan pengikut. Hingga saat ini, jumlah pengikutnya sebanyak lebih dari 30 juta akun.

Gedung Putih membela, penggunaan akun Twitter adalah cara Trump untuk lebih dekat dengan pendukungnya.  "Saya pikir saya tidak akan berada di sini (sebagai Presiden) jika bukan karena Twitter," kata Trump pada Maret lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement