Jumat 26 May 2017 06:24 WIB

Trump akan Selidiki Pembocoran Informasi Bom Manchester ke Publik

Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Kamis (25/5), pembocoran informasi rahasia yang sangat mengganggu kepada media massa AS soal pengeboman bunuh diri Manchester akan diselidiki. Pernyataan itu dikeluarkan Trump setelah kepolisian Inggris menyatakan akan berhenti berbagi informasi dengan badan-badan AS. 

Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelumnya mengatakan bahwa ia akan menyampaikan kepada Trump bahwa kerahasiaan informasi intelijen yang saling dibagikan antara kedua negara harus dijaga. "Dugaan kebocoran yang datang dari badan-badan pemerintah adalah hal yang sangat mengganggu," kata Trump seperti dilansir Reuters dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah ia tiba di Brussel untuk menghadiri pertemuan puncak negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang juga dihadiri Perdana Menteri May. 

"Saya meminta Departemen Kehakiman (AS) dan lembaga-lembaga terkait lainnya untuk melakukan peninjauan penuh terhadap masalah ini, dan jika pantas, pelaku (pembocoran) harus diadili berdasarkan hukum yang berlaku," kata Trump menambahkan.

Dalam tiga hari terakhir, sejumlah keterangan rinci penting dari penyelidikan, termasuk nama pengebom, pertama kali muncul di media AS. Kenyataan itu membuat berang kepolisian Inggris, yang mengkhawatirkan bahwa kebocoran informasi seperti itu bisa berisiko mengganggu proses penyelidikan yang sedang mereka jalankan.

Keputusan untuk menghentikan informasi kepolisian dengan badan-badan Amerika Serikat merupakan langkah luar biasa yang diambil Inggris. 

Salman Abedi, seorang pria berusia 22 tahun dan lahir di Inggris dari orang tua asal Libya, meledakkan diri pada Senin malam di stadion tertutup Manchester Arena setelah pertunjukan digelar oleh penyanyi AS Ariana Grande, yang sebagian besar pemujanya adalah kalangan anak-anak dan remaja. 

Pengeboman itu menewaskan 22 orang, dari murid perempuan berusia delapan tahun hingga orang tua yang datang untuk menjemput anak-anak mereka. Serangan Bom Manchester ini juga  melukai 116 orang, yang 75 di antaranya dirawat di rumah sakit dan 23 lainnya masih berada dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang bidang kesehatan. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement