Kamis 01 Jun 2017 17:40 WIB

Pelaku Bom Manchester Diduga Mempersiapkan Serangan Sendiri

Rep: Crystal Liestia P/ Red: Indira Rezkisari
Seorang warga menuliskan ekspresi kesedihannya di pedestrian Manchester, Inggris (23/5)
Foto: Reuters
Seorang warga menuliskan ekspresi kesedihannya di pedestrian Manchester, Inggris (23/5)

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER – Polisi Inggris menyebutkan pelaku bom bunuh diri di Manchester Salman Abedi membeli sebagian besar komponen kunci bom dan berbagai tindakan persiapannya diakukan seorang diri. Hal itu disimpulkan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan selama beberapa hari terakhir.

“Penyelidikan kami menunjukkan Abedi sendiri yang melakukan sebagian besar pekerjaan seperti pembelian komponen inti dan berbagai persiapan tindakannya, yang dilakukan selama empat hari sejak dia mendarat di negara tersebut dan melakukan serangan mengerikan itu,” kata Kepala Unit Kontraterorisme Barat Laut Russ Jackson, menurut Middle East Monitor, Kamis (1/6).

Petugas di kota Inggris utara itu telah menahan 16 orang sejak serangan di gedung konser yang padat menewaskan 22 orang dan melukai 116 lainnya pada pekan lalu. Polisi menyelidiki gerakan terakhir Abedi dengan menyelidiki panggilan teleponnya dan mengamati pergerakannya di cctv. Sementara itu menurut Jackson, saat ini petugas masih berusaha mengidentifikasi tentang kemungkinan komponen yang digunakan untuk bom tersebut dan dari mana asalnya.

Selain itu, petugas juga masih berusaha untuk menentukan apakah Abedi adalah bagian dari jaringan yang lebih luas. Yang hingga saat ini belum diputuskan oleh pihak kepolisian. Masih dicari tahu pula alasan Abedi kembali ke daerah Wilmslow Road di Manchester dan mencari koper biru yang dia gunakan selama perjalanannya.

Polisi juga menyerbu sebuah rumah di Rusholme, pusat Manchester pada Rabu (31/5) waktu setempat sebagai bagian dari penyelidikan, sedangkan seorang pria berusia 21 tahun yang ditangkap di Nuneaton, Inggris tengah, telah dibebaskan tanpa tuduhan. Sementara 10 pria masih dalam tahanan untuk diinterogasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement