Ahad 04 Jun 2017 10:09 WIB

KBRI London Imbau WNI Hindari London Bridge

Petugas kepolisian berada di Borough High Street menangani insiden di London Bridge, London, Ahad (4/6) pagi WIB. Saksi mata menyebut satu kendaraan menabrak pedestrian dan mencederai sejumlah orang.
Foto: Dominic Lipinski/PA via AP
Petugas kepolisian berada di Borough High Street menangani insiden di London Bridge, London, Ahad (4/6) pagi WIB. Saksi mata menyebut satu kendaraan menabrak pedestrian dan mencederai sejumlah orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Inggris untuk menghindari sejumlah kawasan insiden penabrakan di London Bridge, Borough Market dan area Vauxhall.

"Pihak kepolisian (Metropolitan Police) tengah menangani insiden tersebut dan meminta masyarakat untuk menghindari area-area dimaksud," demikian pengumuman di laman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London pada Ahad (4/6).

KBRI London terus memantau perkembangan insiden tersebut dan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak keamanan di London. KBRI London juga meminta WNI meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas.

Kedutaan juga memberikan hotline KBRI London jika terdapat keterangan mengenai anggota masyarakat Indonesia yang menjadi korban atau mengalami masalah terkait insiden itu ke nomor +44 7881221235.

Sebelumnya, Reuters mengabarkan sejumlah saksi mata mengatakan satu mobil van menyeruduk beberapa pejalan kaki di London Bridge pada Sabtu. Saksi lain menjelaskan terdapat korban yang mengalami luka karena kejadian tersebut.

Kemudian, polisi juga melumpuhkan beberapa penyerang yang menggunakan pisau untuk melukai sejumlah orang di bar-bar dan restoran yang terletak di Borough Market pada saat yang sama.

Menurut keterangan kepolisian Inggris, insiden-insiden di Jembatan London dan kawasan Borough Market yang hanya terpisah sekitar 1 km telah dinyatakan sebagai ancaman terorisme. Tapi, penusukan di kawasan Vauxhall tidak terkait. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement