Ahad 04 Jun 2017 12:33 WIB

Pelaku Teror London Kenakan Rompi Peledak Palsu

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Israr Itah
Polisi berjaga di London Bridge.
Foto: Dominic Lipinski/PA via AP
Polisi berjaga di London Bridge.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tiga pelaku serangan teror di London Bridge dan Pasar Borough pada Sabtu (3/6) malam waktu London mengenakan rompi palsu yang mirip dengan rompi bom bunuh diri berbahan peledak. Ketiganya berhasil ditembak mati oleh polisi setelah menewaskan sedikitnya enam orang dalam insiden tersebut.

"Para tersangka mengenakan rompi peledak tapi ini kemudian dinyatakan hoaks. Operasi yang sedang berlangsung dipimpin oleh Polisi Metropolitan, yang bekerja sama dengan Polisi Transportasi Inggris, Polisi Kota London, Pelayanan Ambulans London, dan Pemadam Kebakaran London," ujar Asisten Komisaris Polisi, Mark Rowley, dikutip Mirror.

Sedikitnya 30 orang lainnya dilaporkan cedera dan 20 korban luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Korban merupakan pejalan kaki yang ditabrak oleh kendaraan pelaku di London Bridge dan pengunjung yang terkena tikaman pisau pasar Borough yang terletak di dekat jembatan.

"Kami dapat memastikan bahwa kami telah membawa setidaknya 20 pasien ke enam rumah sakit di London setelah insiden di London Bridge. Kami juga merawat sejumlah orang di lokasi kejadian karena cedera yang tidak terlalu serius," tulis pernyataan yang dikeluarkan Pelayanan Ambulans London.

Rowley mengatakan insiden tersebut telah dinyatakan selesai. Akan tetapi penyelidikan masih akan terus berlanjut di tengah ketakutan yang masih meliputi London.

"Pada pukul 22:08 kemarin malam kami mulai menerima laporan bahwa sebuah kendaraan telah menyerang pejalan kaki di London Bridge. Kendaraan terus melaju dari London Bridge ke Borough Market," kata Rowley.

"Para tersangka kemudian meninggalkan kendaraan dan sejumlah orang ditikam, termasuk seorang petugas Polisi Transportasi Inggris yang sedang bertugas. Mereka mendapat luka serius namun tidak mengancam nyawa." 

Dia menambahkan, patroli polisi akan ditingkatkan di London hingga Ahad (4/6). Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement