Sabtu 26 Aug 2017 22:42 WIB

Gigi Singa dan Kuda Nil Disita dalam Tangkapan Terbesar di Senegal

Kuda Nil (ilustrasi)
Foto: HUNTERCOURSE
Kuda Nil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Senegal menyita ratusan patung dan gugusan gigi singa serta kuda nil sebagai bagian dari tangkapan gading terbesar dalam sejarah, demikian sumber-sumber yang terlibat dalam operasi tersebut, Kamis (24/8).

Dua orang yang secara ilegal menjual barang-barang tersebut untuk diperdagangkan juga telah ditahan. Tulang, gigi dan cakar binatang liar dianggap memiliki kekuatan mistik di Afrika Barat dan digunakan pemimpin agama setempat untuk membuat ramuan dan jimat yang akan dijual di pasar jimat.

Anggota tubuh binatang liar juga dikirim ke pembeli di Cina untuk digunakan dalam pengobatan tradisional, dan hal tersebut merupakan bagian dari perdagangan ilegal serta menghancurkan populasi gajah dan badak Afrika.

Sementara Senegal memiliki beberapa hewan liar seperti singa yang masih tersisa, para pedagang diperkirakan telah membeli sebagian besar anggota tubuh binatang liar di Nigeria dan memperdagangkannya dari sana, menurut direktur WARA Charlotte Houpline, yang berpartisipasi dalam investigasi tersebut.

WARA merupakan organisasi non-pemerintah yang juga anggota jaringan penegakan hukum di Afrika yang disebut Aktivis Lingkungan untuk Pemerintahan dan Penegakan Hukum (EAGLE).

Departemen air dan kehutanan Senegal beserta polisi berkolaborasi dengan WARA dalam operasi pada Selasa di pasar pantai Soumbedioune yang melibatkan puluhan agen, menurut seorang pejabat Senegal.

Kedai di pasar tersebut memiliki 780 barang seperti gading gajah yang beratnya 20 kilogram dan sisa-sisa hewan lainnya dari kuda nil, singa dan babi hutan yang beratnya mencapai 23 kilogram.

Secara terpisah di Benin, sebuah pengadilan menjatuhkan hukuman kepada dua pedagang gading selama lebih dari tiga tahun penjara pada Kamis, menurut direktur afiliasi EAGLE.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement