Selasa 03 Oct 2017 05:10 WIB

Program Ini Dikritik karena tak Siarkan Penembakan Las Vegas

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nidia Zuraya
Dua orang petugas mengendarai mobil melewati lokasi penembakan massal di festival musik di Las Vegas Strip, Senin (2/10).
Foto: AP Photo/John Locher
Dua orang petugas mengendarai mobil melewati lokasi penembakan massal di festival musik di Las Vegas Strip, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Program televisi Good Morning Britain di saluran //ITV// menjadi sasaran kritik karena tidak menyiarkan penembakan Las Vegas sebagaimana mestinya. Bukannya menampilkan kondisi terkini terkait insiden, program malah menayangkan wawancara dengan Mariah Carey.

Carey memang diwawancarai mengenai insiden, tetapi terlalu kentara bahwa ia sebetulnya dijadwalkan mempromosikan tur natalnya di Inggris. Segmen itu dianggap tidak relevan dan sangat tidak patut, mengingat teror tembakan Ahad malam itu menewaskan 50 orang dan melukai 400 lainnya.

Dalam tayangan, penyanyi AS tersebut duduk di atas sofa mengenakan gaun merah, dengan latar belakang sebuah pohon natal. Pembawa acara Piers Morgan dan Susanna Reid menanyai pendapat musisi itu soal berita terkini di festival musik country "Route 91 Harvest".

"Saya berdoa untuk para korban dan berharap semua teror ini secepat mungkin dapat dihentikan. Saya menghabiskan banyak waktu di Vegas dan kejadian ini adalah tragedi besar," kata Carey, dikutip dari laman People.

Ia tak menyangka si pelaku sampai hati menyerang orang-orang yang sedang keluar untuk mendengarkan musik. Pemenang piala Grammy itu mengaku terkejut dan berharap semuanya akan segera membaik.

Para pengguna Twitter dengan cepat melontarkan kritik mengenai sesi wawancara lewat media sosial. Mereka menyebut manajemen program televisi tidak punya simpati terhadap kondisi dunia, menyayangkan keputusan buruk mewawancarai Carey di saat yang tidak tepat.

"Menggabungkan wawancara pesanan Mariah Carey (di depan pohon natal) dengan kabar mengerikan dari Las Vegas. Tidak bisa dipercaya, tidak adil bagi Carey, dan jurnalisme yang sangat buruk," kata pengguna Twitter Sarah Mann lewat akun @sarahmann365.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement