Rabu 01 Nov 2017 19:12 WIB

Korsel tidak akan Pernah Akui Korut Sebagai Negara Nuklir

Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan tidak akan pernah mengakui Korea Utara sebagai negara nuklir, meski Seoul tidak memiliki senjata nuklir, kata Presiden Moon Jae-in pada Rabu (1/11). Sementara itu, Cina mengatakan akan bekerja sama dengan Seoul untuk melakukan denuklirisasi di semenanjung Korea.

Moon juga mengatakan tidak akan ada tindakan militer di semenanjung Korea tanpa persetujuan Korea Selatan. Selain itu, pemerintahnya juga akan terus berupaya mencapai perdamaian di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Cina pada hari sama menyampaikan Beijing dan Seoul akan terus menggunakan cara diplomatik untuk menangani masalah di Semenanjung Korea. Ucapan Moon dan pernyataan Cina itu terjadi sehari setelah pertemuan di Beijing antara perwakilan Korea Selatan untuk perundingan nuklir enam pihak Lee Do-hoon dan rekannya dari Cina, Kong Xuanyou.

Pada pertemuan tersebut, Cina dan Korea Selatan sepakat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara dan untuk menormalkan semua perdagangan untuk mengakhiri kebuntuan selama bertahun-tahun karena penggelaran sistem anti-rudal Amerika Serikat.

Kedua belah pihak sepakat melanjutkan kerja sama yang erat untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi. Media pemerintah Korea Utara tidak berkomentar mengenai pergeseran hubungan antara Korea Selatan dan China pada siang hari ini. Korea Utara belum melakukan uji coba rudal sejak pertengahan September atau uji nuklir sejak yang pertama pada awal bulan itu.

Seorang pejabat senior kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan bahwa hubungan bilateral yang hangat tampaknya muncul dari kepercayaan yang lebih baik di Seoul oleh Beijing, yang telah mengungkapkan keprihatinan mengenai kemungkinan penerapan tambahan dari sistem pertahanan antirudal AS dan kerja sama militer antara Korea Selatan, AS, dan Jepang.

Pada awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-hwa mengatakan, meski ada penempatan satu baterai anti-peluru kendali, Korea Selatan tidak berniat bergabung dengan sistem pertahanan peluru kendali AS di wilayah tersebut dan tidak akan menampung baterai tambahan.

Kang menambahkan Korea Selatan tidak akan memasuki persekutuan militer tripihak dengan Amerika Serikat dan Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement