REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Negosiasi antara Cina dan Vietnam terkait konflik Laut Cina Selatan tampaknya berlangsung kondusif. Kedua kepala negara sepakat untuk menyudahi konflik dan akan bertemu guna membahas hal tersebut lebih lanjut.
Asisten Menteri Luar Negeri Cina, Chen Xiaodong mengatakan, kedua kepala negara telah mencapai konsensus yang penting. Dia mengatakan, kedua belah pihak akan menjunjung tinggi asas konsultasi dan dialog untuk bersama-sama mengelola dan mengendalikan perselisihan.
"Juga melindungi gambaran yang lebih besar mengenai hubungan dan stabilitas Sino-Vietnam di Laut Cina Selatan," kata Chen Xiaodong seperti dikutip Reuters, Jumat (3/11).
Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan melakukan lawatan ke Vietnam pekan depan sebelum menghadiri pertemuan para pemimpin Asia-Pasifik. Xiaodong mengatakan, kedua negara akan membahas isu kemaritiman lebih dalam.
Sebelum kedatangan Xi Jinping, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dijadwalkan datang lebih dulu ke Vietnam. Wakil Perdana Menteri Vietnam Pham Binh Minh mengatakan, pertemuan itu akan membahas penyelesaian perselisihan dengan akal sehat dan hukum internasional.
"Kami juga berharap negara-negara di luar kawasan secara objektif dapat melihat perubahan positif dalam situasi Laut Cina Selatan, dan berbuat lebih banyak untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," kata Chen Xiaodong.
Cina dan Vietnam diketahui telah lama terlibat perselisihan terkait Laut Cina Selatan. Jalur strategis tersebut dilalui kapal muatan barang dagang senilai lebih dari 3 triliun dolar AS setiap tahun. Vietnam merupakan negara paling vokal melawan klaim Cina terkait kawasan terebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
