REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Akun Twitter Presiden AS Donald Trump dengan nama akun @realdonaldtrump, sempat lenyap pada hari Kamis (2/11) waktu setempat, selama 11 menit. Ternyata, orang yang bertanggungjawab atas lumpuhnya akun Trump tersebut adalah karyawan Twitter sendiri.
"Melalui penyelidikan kami, kami telah mengetahui bahwa ini dilakukan oleh karyawan pendukung pelanggan Twitter yang melakukan ini pada hari terakhir karyawan. Kami sedang melakukan tinjauan internal sepenuhnya," ucap Twitter dalam penjelasannya, Jumat (3/11), dikutip dari BBC.
Twitter menegaskan telah menerapkan pengamanan untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Selain itu, mereka juga tidak dapat membagikan semua detail tentang penyelidikan internal atau pembaruan terhadap tindakan pengamanan. "Namun kami menganggap ini serius dan tim kami berada di sana," kata Twitter yang disampaikan melalui akun resmi mereka.
Trump bergabung dengan Twitter pada Maret 2009 lalu dan dia telah membukukan cuitan lebih dari 36 ribu kali. Dia telah secara aktif menggunakan platform media sosial untuk mempromosikan kebijakannya dan juga menyerang lawan-lawan politiknya selama kampanye kepresidenan pada 2016 dan sejak menjabat pada bulan Januari.
Sejak saat itu, Trump telah memiliki 41,7 juta pengikut, dan sering menimbulkan kontroversi. Insiden terakhir ini telah memicu perdebatan tentang keamanan akun presiden, mengingat konsekuensi potensial dari posting yang secara salah dikaitkan dengan Trump diterbitkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
