Sabtu 04 Nov 2017 19:39 WIB

Pemimpin Katalan akan Lawan Pemerintah Spanyol dari Belgia

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Elba Damhuri
Carles Puigdemont.
Foto: EPA-EFE/JORDI BEDMAR
Carles Puigdemont.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemimpin Katalunya yang digulingkan Carles Puigdemont telah mendapatkan surat perintah penangkapan dari Spanyol. Puigdemont sebelumnya telah melarikan diri bersama beberapa menterinya awal pekan ini ke Brussels, Belgia.

Pengacara Puigdemont dari Belgia telah mengatakan bahwa kliennya akan melawan ekstradisi tanpa mencari suaka politik. Puigdemont dipanggil untuk hadir di pengadilan nasional Spanyol pada Kamis untuk memberikan bukti terkait dengan kemungkinan tuduhan penghasutan, pemberontakan dan penyalahgunaan dana publik.

Namun ia memilih untuk mangkir. Dia mengatakan hanya akan kembali ke Spanyol jika dia diberi jaminan bahwa proses peradilan yang akan dia hadapi berjalan adil. Kemudian pada Jumat (3/11) malam waktu setempat, Puigdemont mengatakan kepada saluran TV publik Belgia RTBF bahwa dia akan menaruh kepercayaannya di pengadilan Belgia.

"Saya tidak akan lari dari keadilan. Saya akan menuju keadilan, tapi keadilan sejati. Saya sudah mengatakan kepada pengacara saya untuk memberi tahu sistem peradilan Belgia bahwa saya benar-benar siap untuk bekerja sama," katanya seperti dikutip Guardian, Sabtu (4/11).

Ini menjadi wawancara pertama Puigdemont sejak tiba di Brussels pada Senin dan dia mengklaim ada pengaruh politik yang luar biasa atas pengadilan di Spanyol. "Tidak normal jika kita berisiko 30 tahun dipenjara. Ini sangat barbar, kita tidak bisa berbicara tentang demokrasi," kata Puigdemont.

Dalam sebuah permintaan tertulis kepada hakim, jaksa mengatakan Puigdemont dan empat anggota pemerintahan Katalan lainnya sadar bahwa mereka telah diperintahkan untuk bersaksi, namun memilih untuk tidak hadir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement