REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Kebakaran hutan yang melanda bagian Kalifornia Selatan pada Jumat (8/12) membawa banyak kerugian. Kebakaran menghancurkan perkebunan alpukat, kandang kuda dan rumah komunitas pensiun.
Kebakaran terbesar yang dikenal dengan nama Thomas Fire, terjadi di Ventura County, barat laut Los Angeles, dan telah menghanguskan 57.870 hektare dan menghancurkan 439 bangunan. Lebih dari 2.600 petugas pemadam kebakaran dari Portland, Oregon, dan Nevada, berusaha memadamkan api.
Del Mar Thoroughbred Club, sebuah arena pacuan kuda di sebuah komunitas tepi pantai di utara San Diego, mengatakan pihaknya menyediakan perlindungan untuk lebih dari 900 hewan, kebanyakan kuda dan beberapa kambing serta babi. Rumah sakit kuda dibuka pada Jumat. Di Twitter, pecinta hewan berusaha menyatukan kembali anjing yang hilang dengan pemiliknya.
Kebakaran liar memaksa produsen iklan, acara televisi dan bahkan film untuk menghentikan proses produksi atau mencari lokasi alternatif. Departemen Kepolisian Los Angeles pada Rabu menangguhkan pengarsipan yang diizinkan di zona kebakaran serta area lain yang dianggap berisiko terbakar. Aplikasi untuk syuting di Hutan Nasional Angeles juga dihentikan pekan ini.
National Weather Service mengatakan sejumlah besar asap terlihat di pegunungan Ventura County pada Jumat. Astronaut telah menangkap gambar yang menunjukkan asap akibat kebakaran tampak dari luar angkasa. Dinas Cuaca Nasional juga mengatakan jarak pandang mengalami penurunan di wilayah San Francisco. Angin Santa Ana, yang bergerak dari Kalifornia Selatan ke Pasifik, mulai mereda pada Jumat, mulai dari 8 km per jam sampai 56 kph.
Menurut CoreLogic Inc CLGX.O sebuah perusahaan analisis risiko berbasis di Kalifornia, seekitar 86 ribu rumah berisiko dalam tiga kebakaran besar di wilayah Ventura dan Los Angeles, dengan kemungkinan rekonstruksi sebesar 27,7 miliar dolar AS.
Kalifornia masih berbenah dari kebakaran hutan di bagian utara negara bagian yang mengakibatkan kerugian lebih dari 9 miliar dolar AS pada Oktober. Kebakaran tersebut, yang terkonsentrasi di perkebunan anggur Kalifornia, menewaskan 43 orang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
